Ikhwan
seperti ini umumnya tahan banting, siap menghadapi segala perubahan cuaca. Ia
layaknya bilah bambu. Kokoh, tegak terpancang meskipun angin menggoyang.
Seperti bambu yang memeiliki sistem perakaran serabut dengan akar rimpang,
ikhwan ini berusaha tegar. Ia berusaha tegak meskipun petir menggelegar.
Semakin tinggi posisinya, ia tetap merunduk.
Adakalanya
–seperti bambu- ia diangap kampungan, kuno, kurang trendy. Yup. Itu sebuah
pilihan. Ia lebih nyaman tampil bersahaja. Lebih suka di belakang layar
daripada tampil ke depan panggung. Lebih senang menulis skenario daripada
menjadi aktor pemeran utama. Jauh dari hingar bingar dan gegap gempita
selebritas. Tapi bila ia pergi, banyak orang kehilangan.
Bambu
hidup berumpun. Bentuknya silindris, berbuku-buku, berongga namun kekaR,
berdinding keras. Bambu tumbuh bertahap, mulai dari rebung, batang muda, dan
sudah dewasa pada umur 4-5 tahun. Bambu siap tebang, dipakai untuk berbagai
keperluan, mulai dari peralatan rumah, perabotan dapur, kerajinan tangan, bahan
bangunan, serta peralatan lain baik yang sederhana sampai dengan industri
bambu lapis, laminasi bambu, juga industri kertas modern. Seorang ikhwan
idealnya juga bisa seperti itu. Ia berkumpul dengan orang-orang shaleh untuk
menimba ilmu, terus memperbaiki diri, bertahap tumbuh, dewasa, menyebar ke
setiap penjuru bumi. Seperti bambu yang mampu bertunas di setiap buku-bukunya,
si ikhwan juga harus bisa memberi manfaat, cahaya, dari setiap perilaku
kesehariannya.
Ikhwan
bambu diharapkan menumbuhkan bambu-bambu muda. Bukan tiruan, tapi sosok yang
mempunyai keshalehan dan kobar semangat yang tak kalah sama. Ia lentur, mudah
membaur, tanpa harus lebur. Dunia membutuhkan sosok-sosok bambu yang bekerja seimbang
untuk dunia dan surga.
Tak
perlu program muluk-muluk untuk mengubah muram wajah dunia. Cukuplah dengan
mengubah diri sendiri dahulu, kemudian orang terdekat, keluarga, sehingga
terbentuk keluarga sakinah. Kumpulan dari keluarga sakinah akan membentuk
masyarakat madani. Masyarakat adalah komponen negara. Dan negara adalah bagian
dari dunia. Mudah sekali, bukan?
Secara teori memang, pelaksanaannya, luar
biasa susah. Dan kita membutuhkan lebih banyak sosok-sosok bambu. Kamu termasuk ikhwan bambu? itu pilihan,, :D
DI share dari sebuah blog juga,, bukan asli tulisan saya,, :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih banyak ya komennya,, :) mudah2an komennya yg membangun, dan bisa bikin saya dan tulisannya jd lebih baik,,