Jumat, 15 Mei 2020

Hikmah Tak Ada Air

Bismillah
Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, gerah, apalagi di Jakarta gini panasnya gak nahan kalau gak mandi.

Kebayang kalo itu air gak nyala sampe besok atau berhari-hari. Tapi gak kebayang kalau seandainya nanti ada kemarau panjang, boro-boro buat mandi, mungkin buat makan minum aja langka, naudzubillah ya.

Terkadang kita terlalu fokus pada masalah sehingga lupa bersyukur, padahal adanya air yang selama ini lancar mengalir juga adalah suatu nikmat yang liar biasa, tapi kita lupakan karena fokus dengan masalah coronanya, coba deh kita lebih banyak memikirkan apa yang sudah dimiliki, supaya lebih banyak bersyukur.

Kita mungkin belum tahu apa lagi yang akan terjadi nanti, kemarau panjang? Susah air? Sudahkan kita bersiap? Persiapan yang kita lakukan bukan soal menampung air sebanyak banyaknya atau menimbun makanan sebanyak mungkin, tapi bekal untuk kehidupan di masa depan yang tidak bisa kita perkirakan adalah keimanan dan ketakwaan.

Tidak ada air selama beberapa jam aja rasanya gak enak banget. Memang kita selalu merasa bersyukur ketika nikmat itu dicabut, tapi kita bisa mengatur diri kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang ada sebelum Allah mengambilnya.

Pada intinya kehidupan ini hanya syukur dan sabar, banyak orang tidak bahagia karena kurang bersyukur, sehingga tidak bisa menikmati hidupnya. Banyak orang menderita seolah-olah dia manusia paling malang di dunia karena tidak bersabar menghadapi ujian hidup, padahal ujian itu bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosa.

Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur , pandai melihat apa yang telah Allah berikan, dan banyak bersabar, karena ujian di dunia ini hanya sebentar, jangan hanya kita kurang sabar, kita jadi lupa balasan surgaNya Allah yang lebih kekal dan diberikan kepada orang yang sabar.

inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-15

Kamis, 14 Mei 2020

Cara mendapatkan sponsor event, terbukti berhasil..!

Bismillah
Saya mau sharing gimana caranya dapet sponsor untuk event kita.

Pertama, kita harus bikin proposal event dengan baik, jelas, detail dan menarik. Bikin event jangka panjang, jangan hanya sehari atau 2 hari, kalau bisa setahun.

Kedua, hubungi kontak kunci perusahaan yang diincar, hubungi terus dan ajak ketemu, kirim dulu aja proposalnya lewat email atau media sosial atau whatsapp, kalau gak dibalas hubungi terus, tapi kalau sudah ada tanda penolakan, ya sudah cari yang lain.

Ketiga, ingat mencari sponsor itu bukan meminta uang. Sponsor bentuknya  bisa barang juga, syukur ada perusahaan yang kasih uang dan barang.

Keempat, berikan manfaat yang menarik buat perusahaan ketika mereka bekerjasama dengan kita, apa aja? Sebanyak mungkin dan menarik bagi mereka.

Kelima, Jangan bosan melakukan follow up, kalau sudah ketemuan, terus follow up untuk tanya kepastian, mau bekerjasama atau gak.

Setiap perusahaan responnya beda, ada yang cepet, lama, ribet, simpel.

Percayalah, kalau eventnya kita itu untuk dakwah, ketika kita menawarkan kerjasama dengan suatu perusahaan terus ditolak artinya dia blm ada concern untuk mendukung kegiatan dakwah, tapi bisa juga karena mereka tidak ada anggaran sponsor, nah ketika ada yang mau bekerjasama dengan event dakwah kita, maka sepatutnya kita dukung usaha mereka supaya semakin maju, dan makin banyak lagi event dakwah yang bisa dia sponsori.

Alhamdulillah saya ada pengalaman dapat sponsot untuk kegiatan dakwah, yaitu ACT, fez, Rona, Khasanah sari dan Wardah cosmetics. Mari kita sama-sama dukung perusahaan yang juga mendukung dakwah, jauhi menggunakan barang atau produk yang jelas mendukung kemaksiatan atau kedzaliman.

Bagi kita seorang muslim, menggunakan produk bukan hanya lihat harga murah, tapi juga harus lihat lebih dalam tentang perusahaannya, punya siapa? Untuk apa? Dan bagaimana dia menyalurkan sebagian keuntungannya?

Dan pintar pintar juga memilih sponsor, hindari lembaga keuangan ribawi, makanan yang tidak jelas kehalalannya, dan produk lain yang masih subhat. Supaya event kegiatan kita barokah. 

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-14

Rabu, 13 Mei 2020

Menikah Barokah

Bismillah..
Sebaik baik wanita adalah yang paling ringan maharnya..
Ringan itu relatif, tergantung kemampuan lakinya.
Ada cerita, banyak cerita yang saya dengar, si dia tidak jadi menikah karena keluarga wanita minta sekian ratus juta. Waw. Saya sungguh sangat heran dengan wanitanya ataupun keluarganya yang seperti itu. Kenapa harus dipersulit dengan uang? . Mungkin saja sebentulnya sang wanita atau keluarga ingin menolak si pria, tapi mahar yang tinggi dijadikan kambing hitam. Menurut saya kalau menolak ya bilang saja apa adanya, tidak harus mempersulit si pria untuk meminang wanita, apalagi kalai ternyata si wanita sudah oke, tapi karena keluarga tidak setuju, jadi keluarga memberikan syarat mahar yang tinggi. Masih ada yang seperti itu.

Sedikit cerita tentang pengalaman pribada saya ketika menikah. Saya bukan dari kalangan elit ya, menengah aja biasa gitu Alhamdulillah. Kondisi saya waktu dilamar sama suami dulu memang sudah bekerja dan ada bisnis sendiri, kecil kecilan. Tapi jujur belum ada tabungan untuk menikah, saya pikir masih kewajiban orang tua menikahkan anak perempuannya, kecuali kalau saya lelaku ya saya harus cari uang sendiri untuk menikahi anal orang. Tetapi sayangnya waktu itu ayah saya sedang tidak bekerja, jadi tidak ada penghasilan, apalagi tabungan. Lalu bagaimana saya menikah?


Menikah itu bukan soal mewahnya pesta walimah. Menikah itu yang penting sah dan sesuai syariah. Jadi yang saya pikirkan waktu itu adalah, saya menyerahkan semua kepada calon suami, keluarga juga bilang apa adanya kalau untuk walimah nanti kami pihak wanita mungkin hanya mengurusi saja, sedangkan uangnya itu dari calon suami, terserah berapa saja yang dia miliki itu yang nanti akan dipakai untuk akad dan walimah. Jadi semua modal menikah kami serahkan kepada calon suami tanpa menentukan nominalnya berapa. Ini juga yang menjadi bukti keseriusan calon suami waktu itu.

Saya berpikir yah mau gimana lagi, kalau dananya hanya ada untuk akad saja ya tidak apa-apa, walimah bisa menyusul. Tapi ternyata calon suami punya dana cukup untuk pernikahan 2 hari, hari jumat untuk akad, dan sabtu untuk resepsi, tapi resepsinya tidak di gedung, di taman depan rumah. Alhamdulillah bisa cukup undang 400 orang meski saya menduga tidak datang semua.

Ada cerita menarik menurut saya tentang undangan ini. Saya mengundang teman kerja saya, beliau memang sudah senior, ibu-ibu gitu. Ketika saya berikan undangan, dia tanya "Nikahnya di gedung mana?" Ya saya hanya bilang "di rumah bu".. Terus dia langsung kayak sinis gitu, oooh di rumah.
Dalam hati saya," lha emang kenapa klo di rumah, situ mau bayarin saya gedung?" Hehe. Pasti ada aja yang begitu, dan saya tidak melihat beliau datang, mungkin karena bukan di gedung, tapi ya positif thinking aja karena dia sibuk. Itu salah satu aja, tapi ada juga undangan lain yang lebih memprioritaskan datang ke undangan walimah di gedung dibanding di rumah. Ini menjadi teguran juga buat saya sih, sehingga ketika ada undangan walimah, mau itu di rumah atau di gedung selama tidak ada halangan syari, ya tetap kita penuhi undangan itu, karena itu hak mereka.

Pada intinya menikah itu di akad, akad sudah sah Alhamdulillah, walimah kan tujuannya untuk mendeklarasikan ke masyarakat luas kalau kita sudah menikah, tidak usah terlalu memaksakan untuk bermewah-mewahan jika tidak ada uang apalagi sampai berhutang. Mau dibawa kemana pernikahan? Kalau awalnya hutang. Menikahlah semampunya saja. Barokahnya pernikahan tidak dilihat seberapa mewah pestanya, kecuali kita menikah dengan pangeran Brunei ya, pasti dia gak keberatan untuk adain pesta besar dan meriah untuk semua rakyatnya.

Keberkahan itu mungkin hanya Allah yang bisa menilai, tapi sebagai yang mengalami saya merasakan kemudahan dalam pernikahan, seperti diberikan momongan cepat, kehidupan pernikahan selama 3 tahun ini tanpa beban hutang, bisnis saya tetap bisa berjalan dengan lancar, bahkan ketika saya hamil dan melahirkan, dan kemudahan lainnya lagi.

Meskipun masih ada kekurangan seperti belum punya rumah sendiri tapi itu bukan masalah besar, karena yang penting tenang gak punya beban cicilan, sambil bersabar dalam menabung Insya Allah bisa beli rumah cash tanpa hutang.

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-13

Selasa, 12 Mei 2020

Sisi lain seorang pendiam

Bismillah
Saya termasuk orang pendiam.
Inilah sisi lain yang saya rasakan selama menjadi orang pendiam, dan mungkin terkadang suka disalahartikan.

Pertama, orang pendiam memang gak suka banyak ngomong. Beberapa situasi yang membuat saya sebagai seorang pendiam yaitu ketika tidak bisa dekat dengan banyak orang, tidak bisa mengobrol banyak dengan orang baru atau teman biasa yang tidak terlalu dekat, sehingga kalau saya berada di suatu tempat dengan seseorang pasti akan sepi, hal itu terkadang membuat image menjadi seperti sombong, padahal sih tidak. Hanya agak canggung aja kalau harus banyak bicara. Saya lebih tertarik aktivitas visual dengan melihat dan mengamati sesuatu, dibanding bicara.

Kedua, sifat pendiam membuat saya sulit mengungkapkan keinginan dan perasaan. Contohnya ketika saya lulus kuliah, sebetulnya saya ingin sekali mengatakan banyak hal untuk dosen wali sekaligus pembimbing saya selama kuliah di ITB, tetapi saya gak enak ngomongnya karena banyak direpotin selama saya skripsi. Hal itu mungkin membuat image saya jd negatif di mata beliau, tetapi sisi lain, saya mendoakan kebaikan untuk beliau, biar Allah sebaik baik yang memberikan balasan atas bentuannya selama saya kuliah dulu dan mengijinkan saya lulus. Terimakasih bu, maaf karena tidak menyampaikannya langsung, tapi melalui blog ini dan doa.

Ketiga, sifat pendiam juga membuat saya tidak banyak mengenal orang lebih dalam, meski 1 rumah, contohnya aja nih saya masih tinggal di rumah mertua tapi sangat jarang ngobrol dengan mertua atau adik ipar, mungkin karena mertua orang pendiem juga, ya gak nyambung. Harusnya orang pendiem kayak saya sih ketemunya sama orang yang suka ngomong, jadi saya tinggal menimpali saja ucapan dia.

Kalau sama suami sih ya biasa juga, mau gimana memang asalnya udah begini, gak banyak ngobrol hal gak penting, gak tau sih dia bosen apa gak, tapi kalau dipaksain juga saya gak nyaman karena bukan jadi diri sendiri.

Sebetulnya banyak juga yang saya sayangkan dari sifat ini, tapi ya ada baiknya juga, dibanding saya punya lidah setajam pisau, mending kalau saya kesel diem aja. Tapi ya itu malah kita yang sering jadi korban perasaan karena gak bisa membalas kata-kata kasar dari orang lain. Ya gak tau deh, saya hanya berharap sifat pendiam ini bisa menjauhkan saya dari tajamnya lidah yang bisa melukai hati orang lain.


#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-12

Senin, 11 Mei 2020

Hikmah Gagal Taaruf

Bismillah
Sedikit flashback ke tahun 2017, dimana saya sedang mencari jodoh idaman. Bisa dibilang saya beberapa kali gagal taaruf.

Pertama, dijodohkan sama teman bapak saya. Calonnya anak UI, waktu itu sudah sampai ke tahap pertemuan tapi tidak lanjut. Alasannua karena ada beberapa hal yg kurang sreg setelah bertemu dan mengobrol langsung. Salah satunya karena dia belum siap menikah dalam waktu dekat karena pekerjaannya yang belum menentu. Baiklah sampai situ selesai.

Kedua, ini yang paling dramatis dibanding cerita gagal taaruf yg lain. Kami sudah tukeran biodata, bertemu juga sudah, dia juga sudah ke rumah saya dan ketemu orang tua. Tapi disaat saya dan orang tua saya mau kesana, dan tiket yang sudah dibeli juga hangus karena akhirnya tidak jadi lanjut. Dalam prosesnya memang saya selalu menguatkan istikhoroh, dan jawabannya memang keraguan, pernah saya bermimpi cowok itu meninggalkan saya, saya panggil dia gak kembali. Dari situ keraguan saya bertambah.

Apa alasan saya ditolak? Karena kekhawatiran saya dengan kondisi mata yang minus tinggi. Menurut cerita orang bahwa minus tinggi itu kemungkinan lahiran normal kecil atau beresiko. Bukan mau mendahului takdir, hanya saja belajat dari pengalaman orang lain untuk diantisipasi. Hal itu saya sampaikan ke cowok itu apa adanya, sebuah kekurangan diri yang saya pikit harus diketahui oleh calon suami untuk diantisipasi. Tapi ternyata hasilnya malah membuat dia berubah pikiran dan memutuskan untuk mundur. Yah baiklah, dari situ saya betul betul kecewa. Mungkin saya salah juga karena terlalu berharap, harusnya selow aja. Kalau memang jodoh kan pasti akan menerima kita apa adanya. Berarti itu ujian aja, sebelum kita benar benar mendapatkan orang yang tepat.

Selang beberapa bulan saya taaruf lagi, sama anak UI juga dan ini yang terakhir ternyata dia yg jadi suami saya. Hal yang membuat saya terkejut saat taaruf adalah pertama dia memang sudah siap secara usia, mental dan finansial, dia bilang nikah bulan depan juga oke. Nah ini dia yang saya mau, dalam hati saya waktu pertemuan pertama itu. Kemudian saya tanya pertanyaan yang sama tentang kondisi mata saya. Dia bilang gak masalah, karena itu urusan Allah. Disitu saya berpikir ni orang kayaknya udah cukup mapan secara finansial. Mon maap bukannya kita mau matre atau apa ya, tapi kondisinya memamg butuh orang yang sudah cukup mapan, itu juga salah satu kriteria saya. Nah untuk calon yang sebelumnya itu memang dia belum ada pekerjaan tetap, kenapa saya terima untuk taaruf karena ekonomi bukan kriteria utama saya sebetulnya, tapi mereka sendiri yang mengundurkan diri mungkin karena masalah ekonomi, wallahualam.

Akhirnya saya menikah dengan dia yang jadi suami saya sekarang. Kemudian saya hamil dan melahirkan, meski sudah mengupayakan untuk lahiran normal, sudah periksa ke dokyer mata juga, dan hasilnya saya tidak ada masalah kalau mau lahiran normal jadi diperbolehkan, tapi Allah berkata lain, bukan hal itu yang justru membuat saya harus operasi caesar, tapi karena tidak ada kemajuan dalam bukaan, sudah diinduksi juga tetap tidak ada perubahan, akhirnya caesar. Tapi meskipun lahiran tidak normal, suami hanya memgeluarkan uang 1 jutaak untuk bayar biaya operasi dan ruang inap, kenapa? Karena di kantornya sudah ada asuransi untuk istri dan anak-anak, jadi Alhamdulillah sekali ya Allah, selama hamil juga kami selalu periksa kehamilan tanpa bayar dan mendapatkan vitamin yang cukup lengkap, dimana kalau bayar sendiri ya setiap periksa bisa habis setengah jutaan.

Luar biasa Allah dalam memberi jodoh , selama kita bersabar menunggu proposal calon suami yang cocok, bersabar menunggu jawaban lanjut dari calon, bersabar dalam istikharah dan  bersabar menerima penolakan.

Setelah saya berpikir, ternyata inilah jawaban doa, dan balasan kekecewaan saya sebelumnya, saya jadi mensyukuri apa yang sudah terjadi sebelumnya, karena semua ada hikmahnya.

Buat yang masih mencari jodoh, atau yang bari saja ditolak, tenang, Allah siapkan pengganti yang jauh lebih baik buat kalian.

#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-11

Minggu, 10 Mei 2020

Memudahkan urusan orang lain

Bismillah
Setiap orang pasti punya kesulitan dalam hidupnya.
Bukan berarti apabila kita membantu orang lain menghilangkan kesulitannya, kita sendiri bebas dari kesulitan.


Allah akan mudahkan urusan kita nanti di akhirat, kalau kita bisa membantu saudara kita meringankan kesulitannya.
Banyak orang yang berhutang kepada kita, kita mudahkan saja pembayarannya, tagih seperti biasa karena itu hak kita, tapi kalau dia ternyata menunda-nunda, mungkin memang dia tidak sedang punya uang, atau kalau memang ternyata dia tidak berniat membayar, biar Allah yang akan memberi balasannya. Kita memberikan pinjaman, bukan karena kita sendiri tidak butuh uang, tapi karena ingin membantu. Tapi memang lebih baik jika tidak berhutang sama sekali ya. Saya juga tidak bisa memastikan keadaan ekonomi di masa depan, apakah akan terus tercukupi atau bisa jadi kekurangan, tetapi mungkin bisa diatasi dan dicegah dari berhutang, seperti menahan gaya hidup, banyak menabung, dan mengembangkan asset. Jangan sampai kita meninggalkan hutang yang tidak terbayarkan di dunia, naudzubillah.


Termasuk juga dalam berusaha, lazim kita mendapatkan barang dengan pembayaran tempo, ataupun meminjam barang kepada supplier untuk bantu dijualkan, tetapi perlu selalu kita ingat bahwa barang dagangan itu amanah, kalau laku yang dibayarkan uangnya, kalau belum laku ya dikembalikan saja barangnya dengan kondisi yang masih bagus seperti di awal. Kalau ada kerugian silakan dibicarakan dengan kekeluargaan, jangan sampai ada yang dirugikan. Karena setiap rupiah yang kita dapatkan akan diminta pertanggungjawaban.



#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-10

Sabtu, 09 Mei 2020

Hikmah bongkar lemari

Bismillah
Udah lama saya berniat beresin lemari, tapi baru terlaksana tadi.
Banyak baju yang jarang dipakai ternyata, sedangkan saya sebenernya jarang beli baju, bukan orang yang suka belanja baju, atau tas atau sepatu. Saya lebih suka jajan makanan, karena udah tahu rasanya terlalu banyak barang, akhirnya gak terpakai dan mubazir.
Mungkin diluar sana masih banyak, khususnya para wanita yang punya banyak barang , baju, tas, sepatu yang jarang dipakai, apalagi di masa pandemi ini, sudah tidak kemana-maaa, yang dipakai baju tidur atau daster aja.
Saya cuma takut kalau semua barang itu nantinya diminta pertanggungjawaban di akhirat. Percaya gak percaya? Kalau saya percaya, gak cuma baju, tapi semua yang kita punya, termasuk organ tubuh kita akan diminta pertanggung jawabannya.

Menurut saya kita harus sering bongkar lemari, dan menyortir pakaian dan barang yang sudah tidak terpakai. Disumbangkan kepada yang membutuhkan. Masih banyak orang diluar sana yang belum bisa beli baju baru,  bisa jadi baju lama kita berarti baju baru bagi mereka yang belum bisa membelinya.





#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-9

Hikmah Tak Ada Air

Bismillah Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, ge...