Senin, 05 November 2018

Review Buku : Hati yang Gembira Adalah Obat




Ceritanya gw mau ikut @komunitasibumudaindonesia tapi uniknya masuk komunitas ini pake seleksi, salah satunya bikin review buku ini. Singkat aja sih ya beberapa hal penting dari buku ini yang harus diingat dan digarisbawahi.  Buku ini ditulis oleh Sophie Navita, jujur sih gw jg baru denger namanya, mungkin karena gw yg kurang gahol atau juga karena akhir-akhir ini juga gw jarang baca buku, duh.
Buku ini berisi curhatan penulis tentang perjalanan hidupnya dari masa kanak-kanak sampe saat ini. Jadi, buku ini menceritakan tentang proses dirinya yang berusaha mengenal dirinya dan menerima dirinya dengan utuh. Di dalam hidup kita pasti pernah mengalami hal-hal yang menyedihkan bahkan ketika kita gak punya pilihan, misal kita gak bisa memilih siapa orangtua kita, dimana kita dilahirkan dan dibesarkan, juga dilahirkan dalam kondisi seperti apa.

Kebahagiaan itu bukan karena apa dan siapa tapi karena hati kita. Hati yang Gembira Adalah Obat, “Anda memang akan saya ajak berpetualang, lewat pengalaman saya, tetapi saya juga ingin kita saling mengingatkan untuk CINTAI DIRI SENDIRI DULU, baru deh bisa mengurus orang lain.”

Buku ini tidak hanya bisa dibaca oleh perempuan tapi juga laki-laki.
Berikut ini beberapa hal yang penting di buku ini.
  1. Sebelum kita mengurusi orang lain, memikirkan hal-hal lainnya, pastikan kita harus mencintai diri sendiri dulu. Pastinya lah ya, PR banget mengenal dan mencintai diri sendiri tuh. Dimulai dari menerima diri apa adanya, dengan kelebihan dan kekurangannya.
  2. Kita tidak bisa memilih siapa yang menjadi orangtua kita, tapi kita bisa memperbaiki hubungan yang mungkin kurang baik dengan orang tua. Buku ini juga mengajarkan bahwa sekalipun kita pernah terluka oleh orangtua, setidaknya di masa mendatang kita bisa lebih memahami dan bersikap lebih baik nantinya kepada anak-anak kita. Bahwa peran kasih sayang ayah dan ibu sama pentingnya untuk kehidupan seorang anak. Jujur sih gw juga pernah merasakan sakit hati sama orang tua, tapi gw gak pengen anak gw merasakan hal yg sama.
  3. Buat yang tinggal di Jakarta, kita rentan dengan stress! Sebenernya gw setuju gak setuju ya, tapi mayoritas orang mungkin begitu, kalau gw sendiri udah menangani itu dengan gaul sama temen2 di pengajian yang insya allah lingkungannya positif.
  4. Memiliki batasan diri di dalam pergaulan itu penting! Ini dia yg gw lakukan, gak hanya waktu tinggal di Jakarta aja, tapi dari dulu jaman sekolah, bahkan sering kali dibilang exclusive, tapi yaudahlah ya bodo amat, karena gw merasa belum bisa meng influence, daripada gw yg ter influence.
  5. Perempuan, lakukan apa yg membuat kita bahagia, selama itu tidak melanggar aturan agama pastinya ya. Gausah banyak mikir komentar orang lain, fokus aja sama diri sendiri karena ketidakpuasan pada diri sendiri tidak membuat orang lain merasa bersalah atas kelebihan mereka yang tidak kita punya (hal 67-68).
  6. Belajarlah hal baru setiap harinya.
  7. Buku ini juga menjelaskan sedikit terkait kehamilan, pentingnya ASI, dan bagaimana relasi dengan pasangan.
  8. Bantulah orang lain dengan ikhlas. Seperti yang ada di halaman 98, “Ketika yang memberi bantuan tidak ikhlas, yang dibantu tidak akan merasakan manfaatnya. Ketika yang dibantu tidak ikhlas dibantu, sekuat apa pun yang membantu memberikan tenaganya, tidak akan pernah niat membantu tersalurkan dan tersampaikan degan benar.”
So, pasti review yang dibuat ini belum lengkap banget. Untuk lebih jelasnya silakan baca bukunya ya. Kesimpulannya yg pertama harus kita lakukan adalah kenali betul-betul apasih tujuan kita di dunia ini, kalau dari segi Islam sih untuk ibadah ya, untuk nyiapin bekal yg cukup buat kehidupan yg abadi nanti. Kedua, maafkanlah, karena dengan memaafkan hati bisa lega, lapang, gak sesak gitu ya, walau pasti bekasnya itu gak akan bisa hilang. Tapi yaudah lah yaa,, toh Allah juga maha memaafkan kita yg bersimbuh dosa, Astaghfirullah.. ketiga, berserah diri, kepada siapa? Kepada Tuhan Kita, Allah. Apa yg terjadi pada kita itu pasti atas seizin Allah, dan apa yg kita lakukan juga Allah Maha Tahu, ketika mentok dengan masalah yg ada, selalu ada Allah yang siap sedia membantu, tolong banget jangan lupakan itu. Kalau kita merasa udah berdoa minta sama Allah, dan lama dikabulkan, sabarlah,, jaga keyakinan bahwa setiap doa kita pasti didengar dan dikabulkan, meski dalam bentuk yang belum tentu sesuai dengan keinginan kita, bis jadi lebih baik ya.

Keempat, bersyukur. Yes! Bersyukur ini kata yang sedikit sulit untuk dilakukan kalau kita melulu liat ke atas. Walau bagaimanapun tidak ada hidup seseorang di dunia ini yang sempurna, percaya? Gw percaya. Mungkin gw pernah iri sama orang2 yang tajir melintir, cantik, keluarga bahagia, follower banyak, endorse banyak, tapi kita gak tau kan masa lalu dia kek gimana, kita gak tau masalah apa yang dia punya, bisa jadi lebih berat, kita aja yg gak tau, karena yg dia posting di medsos yang seneng2nya aja.

Kelima, berbagi. Berbagi gak harus soal duit alias harta. Bisa dengan pengalaman melalui tulisan seperti yang dilakukan oleh penulis buku ini. Atau bisa juga dengan ucapan yang baik, nasihat yang baik untuk teman2 kita yang sedang kesusahan. Hiburlah, doakanlah, insya Allah itu juga bisa jadi amal baik buat kita.

Berbahagialah, tidak ada alasan untuk bersedih, karena Allah sudah memberikan kita kehidupan yang luar biasa yang sepatutnya kita syukuri, meski sedang dilanda kesusahan, kesedihan, dll yakinlah bahwa semua itu adalah bagian dari hidup yang juga perlu disyukuri karena dengan ujian bisa jadi kita lebih dekat dengan Tuhan, lebih bersih diri kita dari dosa2 kita karena ujian itu. Berbahagialah..! sekali lagi, tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Sekian.. mon map klo jadi curhat. Tidak bermaksud menggurui juga sih ya, hanya share aja pengalaman juga sedikit. Hehe

sekian reviewnya, kurang lebihnya mon maap yes..


Hikmah Tak Ada Air

Bismillah Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, ge...