Senin, 22 April 2013

Berpartner dengan Alam


Tema : Peran nyata generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim

Berpartner dengan Alam
Nama                           : Siti Haifa
Universitas/Jurusan     : ITB / Biologi 2010

Dalam dunia bisnis, berpartner adalah salah satu cara untuk dapat menjalankan dan mempercepat perkembangan bisnis sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Kita dan partner tentunya tidak ada yang ingin dirugikan. Jika kita merasa dirugikan dengan cara yang tidak benar tentu kita akan segera berhenti bekerjasama dengan partner tersebut.
Bayangkan jika alam ini yang tidak mau bekerjasama dengan kita. Manusia dengan segala keserakahannya, keegoisannya, membuat alam merasa dirugikan. Namun alam tidak serta merta mengambil keputusan atas dasar emosi, ia terus mengalir sesuai hukumnya. Ia menyadari keberadaannya hanya untuk memakmurkan manusia, ia sudah menyerahkan dirinya untuk dikelola manusia demi kesejahteraan umat. Tapi apa yang terjadi, andai alam ini dapat berbuat sekehendaknya mungkin ia tak akan lagi menumbuhkan tunas dari dalamnya, tak lagi menurunkan air, dan air tak lagi mengalir dengan seharusnya. Bayangkan apa yang akan terjadi dengan alam ini karena perbuatan kita sebagai manusia.

Manusia mengaggap bahwa dirinya adalah penguasa di muka bumi, sehingga bebas mengeksploitasi alam sekehendaknya. Paham Antroposentris membuat manusia menjadi tidak peduli dengan alam dan hanya memikirkan nasib manusia itu sendiri. Padahal peran kita sebagai khalifah bukan dalam konteks penguasa tetapi pemimpin yang mengelola alam ini untuk digunakan sesuai dengan aturan.
Kita sebagai seorang pemuda, generasi penerus sudah seharusnya mengubah paradigma ini, yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat kehidupan semesta. Kita ubah dengan menganggap bahwa setiap makhluk dan alam memiliki kedudukan, peran dan posisi yang sama-sama penting untuk kehidupan dan harus kita jaga kelestariannya. Kita sadari bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini karena perbuatan manusia di masa lalu. Alam tidak bisa berbuat apa-apa, tapi manusialah yang berbuat, alam hanya mengikuti apa yang sudah dilakukan manusia, karena alam diciptakan untuk manusia dan manusia ditugaskan untuk mengelolanya dengan baik dan tidak berlebihan.
Semua itu telah terjadi, alam ini menjadi tidak seimbang sehingga muncul bencana dan kerusakan dimana-mana. Apa yang harus kita lakukan adalah mulai mengubah pola pikir kita tentang posisi kita terhadap alam, menganggap bahwa sebenarnya kita sedang berpartner dengan alam, kita bukan penguasa, melainkan kita pemimpin dan pengelola alam untuk digunakan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan umat manusia. Kita harus selalu berpikir tentang dampak yang akan terjadi di alam ketika kita akan melakukan sesuatu hal, sehingga apa yang kita lakukan tidak lagi bertentangan dengan alam, melainkan sama-sama diuntungkan dan mulailah berpikir tentang apa yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita nanti, tentu tidak ingin mewariskan alam yang gersang dan miskin sumber daya alamnya bukan? Kita bekerjasama dengan alam untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, harmoni, selaras dan berkelanjutan, sehingga kesejukan yang masih kita rasakan sekarang dapat juga dirasakan oleh generasi mendatang.


Hikmah Tak Ada Air

Bismillah Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, ge...