Jumat, 27 Desember 2013

Cinta Pertama

Aku tak tahu, apakah ini boleh disebut Cinta atau bukan,
tetapi orang yg pertama kali membuat aku cemburu memang dia,
bukan, bukan aku ingin mengabaikan,
bahkan orang yang sangat ingin kuhindari pun adalah dia,
sekaligus orang yang ingin lebih kukenal juga dia,

orang yang paling kutakuti untuk bertemu pun juga dia,
tetapi orang yang sangat ingin kutemui pun juga dia,
orang yang sudah seringkali kucoba untuk lupa pun dia, tapi gak bisa-bisa,,
karena terus terpikirkan,

tapi aku ingin selalu tahu hari-harinya,
apakah dia baik-baik saja atau sedang sedih atau bahagia,
saat aku tahu dia bahagia, aku tak bisa memberinya ucapan selamat,
saat dia terluka, aku juga tak bisa membantu mengobati lukanya,
bahkan akupun tak bisa tersenyum untuknya, ah tentu saja,
itu semua tidak bisa kulakukan,
aku bukan siapa2,
kita bukan apa-apa,

aku tak berani menyebut ini cinta, cinta pertama,,
bagaimana mungkin cinta begini rasanya?
Oh, sungguh aku takkan percaya,
aku takkan pernah percaya dengan perasaan yang aku tahu hanya aku saja yang merasakan,
ya, hanya aku saja sepertinya,

itulah mengapa aku bersikeras untuk melupakannya, ya melupakannya,
itulah mengapa aku tetap menahan diri untuk tidak mengucapkan selamat, meski aku bisa melakukannya,
itulah mengapa aku tetap menahan diri untuk tidak menghubunginya, meski aku bisa,,
karena aku tahu, semua ini tidak ada arti apa-apa baginya,
kalau memang ada, harusnya dia yang menghubungiku duluan, bukan aku,,
meski aku menunggu, tetapi rasanya aku sudah tak ingin lagi menunggu,,

sudah cukup, aku tak ingin menyebutnya ini cinta pertama, bagiku, dermaga hati cinta pertama dan terkhir adalah hanya untuk suamiku saja,, yang sama sekali belum aku tahu siapa, sama sekali gak kebayang orangnya bagaimana, dan belum juga terlihat tanda-tanda datangnya, itulah mengapa aku lebih memilih menjaga hati, dan menahan hati ini untuk berlabuh di dermaga hati lain selain pelabuhan pertama dan terakhir..

Matemacinta~ 1 dan 2

#1
Mungkin di satu sisi kamu tak mengerti
Kenapa segi empat harus terbelah dua
menjadi sebuah segitiga

Mungkin di lain sisi kamu tak peduli
Kenapa aku sangat rindu kita bersama menjadi se-iya
juga sekata

Mungkin di satu sisi kamu tak paham
Kenapa di dunia ini harus ada sinus, cosinus, dan juga tangen

Mungkin di lain sisi 
Hatimu tak pendam rasa yang di hatiku selalu ada 
Dan semua itu bernama
Kangen

Tapi misteri sebuah segi tiga
bisa dipecahkan dengan rumus
tinggi kali lebar bagi dua

Jadi misteri antara kita berdua
bisa diselesaikan dengan rumus
kangen tambah sayang
adalah 
CINTA
#eaaaaaaaaaa


#2

Kamu selalu bertanya,
Apa itu pi dan kenapa, 
ia setara dengan tiga koma empat belas dan sekian sekian,

Kamu selalu bingung,
Kenapa bilangan itu tergabung dalam rumus untuk menghitung luas sebuah lingkaran

Jawabannya sederhana,
Yaitu pi adalah sebuah konstanta,
yang maksud dan maknanya adalah sebuah ketetapan,

Namun pi adalah sebuah jenis ketetapan yang irasional

Dan aku selalu bertanya
Siapakah diriku sebenarnya di dalam hari-harimu, Adakah kamu pedulikan?

Namun dirimu jelas adanya
Bagai pi di dalam hatiku
Walau kamu selalu mencela
Walau kamu selalu meremehkan

Tapi di hatiku kamu tinggal tetap
Walau cinta ini tak masuk di akal,

Resensi Buku Rahasia Bisnis Orang Korea- Kunci Sukses Menembus Pasar Dunia

Judul Buku : Rahasia Bisnis Orang Korea- Kunci Sukses Menembus Pasar Dunia

Penulis : Ann Wan Seng
Penerbit : Mizan Publishing-Noura Books
Halaman : 247 Halaman

Sebagian dari kita mungkin menyukai dan bisa jadi salah satu fans berat artis-artis Korea. Tapi, apa sebenarnya yang bisa kita lihat dari mereka-orang korea? Kita mencoba untuk melihat sisi lain dari mereka, supaya kita bisa mengambil pelajaran dan bisa mengadopsi hal yang baik-baik dari mereka yang bisa kita tiru, untuk menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang lebih unggul dari bangsa manapun, kamu siap? cekidot, saya akan menuliskan sedikit resensi buku mengenai Rahasia Bisnis Orang Korea,

Bangsa Korea, tidak memiliki latar belakang sejarah yang terkenal, dan keadaan Geografis mereka juga kurang menguntungkan. Tetapi justru hal inilah yang membuat mereka terdorong untuk berprestasi mencapai kemajuan. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari mereka. Kita perlu mengenali tata cara kehidupan, cara berpikir, strategi, dan sistem yang tepat yang dapat mengembangkan sebuah bangsa konservatif menjadi bangsa yang dinamis dan inovatif. Seperti yang kita ketahui bahwa Korea sebenarnya bukanlah negara yang berkekuasaan besar dan bukan kerajaan hebat serta Korea juga tidak memiliki potensi besar untuk menjadi seperti sekarang ini. Tetapi hal inilah yang menjadikan mereka sebagai contoh khusus dan mendapatkan perhatian utama para peneliti ekonomi untuk menelaah keistimewaan dan kelebihan rakyatnya yang membuat mereka dapat menjadi bangsa yang disegani lawan maupun kawan. Buku ini ditulis oleh Ann Wan Seng seorang pengusaha muslim berkebangsaan Malaysia, buku ini merupakan tesisnya untuk meraih gelar Master. Oleh Karena itu, di dalam buku ini juga terdapat data-data yang mendukung fakta mengenai bangsa Korea.

Buku Ini terdiri dari 6 bagian,
Bagian Pertama, menjelaskan tentang Korea Dulu dan Sekarang. Keistimewaan Bangsa Korea, Rahasia di Balik Rahasia, Pemimpin Baru Perekonomian Asia, Korea diantara Dua Perbatasan, dll

Bagian Kedua, menjelaskan tentang Dasar Kemakmuran Korea, yang terdiri dari Resep Kejayaan Korea, Semangat Baja, Berkeinginan Untuk Belajar, Identitas Bangsa Korea, dll

Bagian Ketiga tentang Rahasia Kejayaan Pengusaha Korea, kebangkitan para pengusaha korea, dan kisah penguasa telekomunikasi dunia, serta semangat para pengusaha muda Korea.

Bagian Keempat, tentang Dinamisnya Bangsa Korea, bagaimana mereka menangani konflik, dan bagaimana sikap optimisnya mereka dalam mengadapi masalah.

Bagian kelima, tentang strategi Bisnis korea, yang mencakup dasar dan strategi perekonomian Korea, dan bagian Keenam tentang masa depan perekonomian Asia, mencakup tentang budaya kerja Timur dan Barat serta Tips menjalankan Bisnis Perdagangan Korea Selatan.

"Kebangkitan Korea Didorong oleh suksesnya gerakan antikorupsi, nasionalisme, dan etod kerja yang tinggi" - Azyumardi Azra




Resensi Buku Berjalan di Atas Cahaya dan Meraih AmpunanNya


Berjalan di Atas Cahaya dan Meraih AmpunanNya


Judul buku      : Berjalan Diatas Cahaya

Penulis             : Hanum Salsabiela Rais, dkk
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku      : 210 halaman
ISBN               : 978-979-22-9359-3
Harga              : Rp 60.000,-

Buku Berjalan Di Atas Cahaya merupakan buku yang ditulis oleh Hanum Salsabiela Rais,dkk. Berisi kumpulan kisah perjalanan eropa yang akan membuat Anda semakin mengenal ampunan dan kasih sayang Allah melalui makhluk ciptaanNya. Terinspirasi dari kutipan surat cintaNya dalam QS Al-Hadid ayat 28 “ Dan Allah menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”
Buku Ini dipersembahkan khusus untuk mereka yang terus berjalan di atas cahaya. Sering kita temui seseorang dalam episode perjalanan hidup, namun kita menganggap orang itu tidak penting bagi hidup kita. Padahal sesungguhnya terdapat sesuatu yang kecil dan berharga, namun tersimpan dalam kisah yang mendalam dan mencerahkan pada cerita mereka.
Kisah tentang Bunda Ikoy, perempuan jam yang selalu berusaha membuktikan dirinya yang berjilbab sebagai agen muslimah yang baik, kisah tentang Nur Dann gadis keturunan Turki yang tetap berdakwah dengan profesinya sebagai Rapper, kisah tentang Glory yang sedang melakukan pencarian akan Tuhan, kisah tentang Anna Altman yang mengingatkan kita akan hari tua yang diliputi kelemahan, dan juga kisah mencerahkan lainnya yang ditulis oleh Tutie Amaliah dan Wardatul Ula dalam buku ini.
Buku ini sangat menarik! Cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin merasakan Berjalan Di Atas Cahaya, ditutup dengan epilog yang sangat menyentuh dan menggetarkan jiwa. Hanum telah menulis bukan hanya karena panggilan jiwanya, namun ia juga telah mendapatkan petunjuk dariNya melalui sesorang yang ia temui ketika umroh untuk selalu menulis melalui Pena yang diberikan padanya.
Buku ini berhasil mengubah perspektif  kita tentang setiap orang yang kita temui dalam hidup, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat kecil yang dikirim Allah untuk kita, menjadi jembatan untuk memudahkan kita dalam mengarungi perjalanan hidup yang seharusnya rumit.

“Seru! Jalan-jalan ke Eropa dan dapat kisah inspiratif ‘hanya’ seharga buku ini. Beneran!” – testimoni dari K.H Yusuf Mansur

Senin, 23 Desember 2013

Book Collection utk liburan manfaat,, :)

Hei teman2,, liburan gini bingung mau ngapain? hmmm,, mungkin buku2 ini bisa jadi temen liburan, mangga kalo mau pinjem, main aja ke rumah,, :) 
ada novel, buku islami, buku ttg muslimah, pernikahan, bisnis, craft, majalah juga ada,, liat2 aja duluuuu,, :D






















Jumat, 20 Desember 2013

Sebaris tentang Ta'aruf

yeah, maaf ya kemaren2 ga sempet nulis soalnya lg ujian,,
sekarang saya mau nulis 'sedikit' nih ttg Ta'aruf, makanya kenapa judulnya cuma 'sebaris' hehe, tp ga sebaris2 bgt sih,,

yok mulai! :)
Taaruf, apa yg terbayang di benakmu soal ini?
meski saya sendiri belum pernah sih menjalaninya, tapi saya mau sedikit berbagi ajaa dari pengalaman orang dan dr kajian yg pernah di dapet, hemm,,


akhir2 ini banyaaak bgt, entah itu temen angkatan, kakak2 tingkat, yang tetiba ngirim undangan  pernikahannya di FB, kaget? banget! kenapa kaget?
1. waktu yg sangat mendadak, si teteh ga pernah cerita2 klo lg proses mau nikah, yaiyalah..
2. gak pernah denger bahwa si teteh ini deket sama si akang ini, kok tetiba nikah?
3. atau perasaan si teteh dan si akang ini cuman pernah seorganisasi, tapi waktu itu ga da hubungan apa2 tuh,  terus kenapa sekarang malah nikah?
4. dll

pasti merasa juga kan ya kaget kayak gitu,, tapi itu wajar ternyata,, haha, namanya juga jodoh,,
jodoh itu sama ya sama kematian,,
sama-sama kagetnya ketika denger ada yg nikah dengan ada yg meninggal, tapi perasaannya beda, bahagia dan takut..

jadi emangnya apa aja sih yg sebenarnya terjadi saat taaruf?
hemm,, ini berdasarkan dari kajian yg pernah saya dapet ya, kurang lebihnya diterima aja,, haha
sebenernya jalan nikah melalui Taaruf ini gak wajib, boleh juga sih kalo emg udah yakin bener ama gebetan terus langsung dateng ke rumah ketemu orang tuanya, lamar anaknya, boleh ajaa,,
tapi mungkin klo lewat Taaruf ni lebih ahsan/baik kali ya daripada pacaran,, yaiya dong,, hhe

kan tujuan kita sebagai Muslim itu, menikah bukan untuk diri kita aja, tapi juga untuk membentuk keluarga yang islami, sehingga nantinya bisa terwujud masyarakat yg Islami, dan juga kita nyari pasangan kan bukan buat kita aja, tapi juga buat anak2 kita juga, jadi ga cukup nikah sama orang yg kita cinta/suka, tapi juga yang kira2 cocok utk jadi partner orang tua bagi anak2,, acieee,, hehe begitulah tujuan nikah salah satunya,

tujuannya kan baik ya, jadi caranya pun harus baik, gak boleh lewat pacaran, jadi lewat taaruf inilah caranyaaa,,
kalo mau tau,, ini nih tahapannya..

1. Kalo kita udah merasa siap menikah, kita istikharah dulu dong ya,, minta petunjuk sama Allah, nah kalo udah yakin beud nih, kita bilang, sama siapa? bukan sama gebetan kita dong ya pastinya, sama guru ngaji/mentor kita, "Teh, Insya Allah saya udah siap nikah" - contoh, ini bukan saya yg bilang,, :v

2. Nah, kalo udah bilang mentor, si teteh mentor ini nanti akan ketemu dengan suaminya yg juga sama-sama mentor, atau temen suaminya yg mentor juga, siapa tau dari binaannya ada ikhwan yg udah siap nikah juga..

3. Nah, kalo ternyata ada nih, ditanyain masing2 kita yg udah mau nikah,, tentang kriterianya seperti apa,, oiya katanya sih kita juga disuruh bikin proposal nikah, saya sendiri ga ngerti bentuknya kek apa, mungkin kek proposal bisnis juga kali ya,, ada visi misi menikah, ada latar belakang menikah, ada kriteria calon pasangan juga,, ya cem2 gitu kali,, haha,, ya intinya kita tetap bisa mengajukan kriteria kook,, santai aja,, tapi biasanya kriterianya gausah yg terlalu muluk dan terlalu duniawi, ga perlu minta yg macem2, ga perlu minta yg mirip lee min ho/artis2 korea demenan kita, (kita?) ya gitu, lebih minta ke kebaikan agamanya, misal, hafalannya harus lebih byk dari saya, mentoringnya rajin, amalan yaumiahnya bagus, dll dsb.. tapi kalo minta yg udah berpenghasilan/ punya kerjaan, mah wajar sih yaa, kita sbg akhwat jgn terlalu menomor1 kan harta, yg no 1 ya Agamanya,, :)

4. Nah terus kalo ternyata kriterianya cocok, dan udah nemu orang yg cocok sesuai dengan kriteria kita, tukeran biodata deh,, nah, tapi yg perlu digaris bawah adalah, yg pertama dapet biodata adalah si ikhwan, jadi, kita akhwat2 ni, gak tau klo ternyata biodata kita lagi dipelajari sama seorang ikhwan,
biodata isinya apa aja? ya apa aja tentang kita, aktivitas kita, hobi, kriteria, visi hidup, prestasi, dll dsb, terus kalo misal ternyata si ikhwan udah cocok setelah liat biodata kita, baru deh, biodata si ikhwan dikasih ke kita,,

kenapa sih ikhwan duluan yg nerima biodata? soalnya,, yg memilih itu ya emg ikhwan, tapi yg menentukan menolak/menerima itu ya akhwatnya dong, ngerti kan? nah terus juga kalo misalnya terjadi penolakan, ikhwan itu biasanya gak ember dan biasa aja, sedangkan kalo akhwat bisa jadi ember dan lebih gampang sakit hati kalo ternyata ditolak ikhwan, jadi itu sih yg saya tau knp biodatanya dikasih ke ikhwan duluan, hoho

5. Kalo udah tukeran biodata nih,, langsung deh, lanjut prosesnya, si ikhwannya udah setuju menentukan akhwat itu sbg calon istrinya dan si akhwatnya juga udah menerima ikhwan itu jadi calon suaminya, berlanjut pada pertemuan langsung, untuk apa? untuk melihat orangnya secara langsung,, tentunya gak berdua dong yaaa,, ya pasti ditemenin sama mentornya,,

nah, jangan salah ketika udah sampe tahap ini bisa jadi ada yg gak lanjut proses, kenapa? karena bisa jadi salah satunya ada yg kurang cocok terkait kriteria fisik calon suami/istri, meski di biodata dilampirin foto juga sih, tapi kadang foto kan menipu, itulah bisa jadi ada juga yg mundur ketika liat orangnya langsung,,

tapi biasanya terjadi percakapan lebih dalam juga pas pertemuan ini, misal ttg keluarganya, tentang aktivitasnya, ttg apa aja, masing2 bebas nanya apa aja ke calon suami/istri, gitu,,
jadi sebenernya,, salah kalo ada anggapan bahwa lewat taaruf kita nikah sama org yg gak kita kenal samasekali, justru lewat sini lah semuanya dikasih tau,, dikenalin bener2 satu sama lain,,

6. oke, klo udah setuju, saling menerima, kita lanjut nih, kemana? baru deh ke orang tua,, nahloh, terus gmn kalo gak cocok, ortunya nolak? ya mundur lah, hehe, tapi biasanya kalo masing2 udah merasa cocok satu sama lain, ya pasti akan berusaha memperjuangkan untuk meyakinkan orang tua dong yaaa,, hahaha,,, biasanya sih lebih kpd meyakinkan orangtua si akhwat,, datanglah ikhwannya ke rumah orang tua si akhwat, dgn niat melamar,

7. kalo udah cocok sama orang tua, ga ada masalah lagi sama orang tua, ya udah deh, nikah, tentuin tanggal, mau dimana, cateringnya apa, masakan sunda atau jawa? souvenirnya apa, dll dsb,,

gitu sih yg saya tau,, tapi maaf ya bukannya sok tau, soalnya saya sendiri belum ngalamin ini, tapi cuma mau share aja dr pengalaman orang dan dari kajian yg pernah saya dapet,, hoho,, mudah2an bisa kebayang ya, Taaruf teh kayak gimana,, :D

Entah, saya sendiri sejujurnya masih gak berani untuk Taaruf, kenapa? bukan karena ragu sih, Insya Allah kalo jodoh mah ya jodoh aja, mau lewat Taaruf atau bukan, tapi takut belum bisa menerima dan diterima apa adanya,, haha,,

soalnya menurut saya, Taaruf ini random banget, bener2 kuasa Allah yg mempertemukan, kita gak tau biodata kita nyampe di tangan ikhwan yg mana dan kyk gimana, tetiba kalo kita ditolak gmn?, meski kita akhwat gak tau, terus tiba2 dapet biodata ikhwan yg udah liat biodata kita duluan, tetiba ternyata kurang merasa cocok sama ikhwannya, mau nolak, gak enak hati, mau nerima juga ga sreg di hati, dll dsb, itu sih yg ditakutin, hehe,, tapi santai aja lah, jodoh mah,, yaah,, urusan Allah,,

bisa aja sih, kalo ikhwannya super yakin, PD dan berani, tetiba ada di rumah, ngapain? ya ngelamar lah, bisa jadi,, bisa jadi,, haha..

jadi gitu, kita kaget tiba2 teteh ini ga ada hubungan apa2 sama akang ini knp bisa nikah? ya itu karena dalam Taaruf bener2 kuasa Allah yg berjalan, terus juga, memang ketika proses Taaruf itu, kita gak boleh bilang siapa2, bahkan kalo mau cerita ke temen pun harus ke temen yg bisa jaga rahasia, kenapa sih harus rahasia? karena khawatir saat prosesnya belum selesai, ada masalah/sesuatu yg menyebabkan gak jadi nikah, gak enak kan ya, jadi biasanya baru diumumin ketika tanggal udah ditentuin atau persiapan nikahnya udah dijalanin..
intinya rahasiakan khitbah, umumkan pernikahan,

Alhamdulillahnya kalo punya mentor ya, terus gimana klo kita ga punya? cari aja mentor/guru ngaji dadakan yg ngerti soal pernikahan Islami, klo niatnya mau nyari pasangan yang baik mah Insya Allah dapet dah, tapi lewat jalan yg baik jugaa,, atau langusng bilang aja ke orang tua, minta dijodohin ama si 'dia', wkwk,, wallahu'alam,, kalo jodoh sih gak akan kabur,, nyantai ajee,,
sekian brosist,, mau sedikit share aja buat temen2 yg khususnya bukan dari aktipis,, hehe,, :D

judulnya sih sebaris, tapi maaf ya kalo kepanjangan, mudah2an seru bacanya,, :D

Minggu, 08 Desember 2013

Mendaki Ciremai

sedikit nih mau cerita ttg pengalaman naik gunung bareng temen2, :) semoga ada hikmah yg terselip,, supaya gak sekedar pamer foto, tapi juga berbagi kisah dan hikmah :) cekidot..

Mendaki Ciremai
Cireng cireng apa yang tinggi? Cirengmai,,

Cerita ketika untuk pertama kalinya saya mendaki gunung sampai ke puncak, bersama teman-teman Keluarga Mahasiswa Islam, banyak cerita menarik dan sulit diungkapkan. Sebuah perjalanan dengan persiapan fisik dan logistik yang terbatas, inilah cerita kami menghadapi kesulitan selama mendaki, namun tetap berakhir sampai ke atas (puncak).

Naik gunung bawa koper
Pagi itu jam setengah 8 pagi saya sudah datang ke Mesjid Salman, katanya sih kumpul jam 8, tapi baru 1 atau 2 orang yang datang. Sengaja saya datang lebih awal, soalnya mau pinjem tas carrier yang lagi diantar teman. Kirain Cuma saya yang belum siap perlengkapan, dan jadi orang paling hectic kelabakan. Tapi dugaan saya salah, teman-teman saya ternyata ada yang lebih parah, sebut saja namanya Farah, jangankan pakai tas carrier dia malah bawa koper, mau sekalian mengunjungi adik di pondok katanya mah. Alamaak! Yasudahlah..

Ketinggalan Bis
Bilangnya kami akan berangkat jam 9 pagi, tapi jadinya malah telat banget, baru berangkat jam 11 siang, saat perut udah ga kenyang lagi. Setelah semua kumpul dan packing perlengkapan kami pun berangkat pergi. Saya ingat, waktu itu cek perlengkapan gak diulang lagi, kalaupun ditanya bilangnya lengkap-lengkap aja, soalnya udah gak sabar mau berangkat, takutnya masih pada mau beli ini itu lagi.
Sesampainya kami di terminal Caheum, ternyata bisnya gak ada, entah belum datang atau baru aja berangkat. Teman-teman beranggapan memang kami yang terlambat. Karena biasanya bis sudah berangkat setengah jam lebih awal dari waktu kami datang. Bingunglah kami semua,, tujuan kami waktu itu dari Bandung langsung ke Kuningan. Katanya ada bis yang langsung ke Kuningan. Tapi bisnya udah gak ada. Alih-alih kami berpikir mencari alternatif lain, kebetulan kata penjaga terminal, bis yang sebentar lagi datang adalah jurusan Cirebon. Akhirnya tanpa buang waktu, kami berebut naik bis tujuan Cirebon, daripada gak jadi mendaki gara-gara ketinggalan bis, setelah sampai di Cirebon kami bisa langsung naik ELF ke arah kuningan.
Eeehh, andai aja kami mau bersabar sedikit, ternyata bis tujuan kuningan malah baru datang ketika bis kami jalan. Bisnya terjebak macet ternyata, dan kami udah ga sabar mau cepat sampai ke tujuan. Akhirnya perjalanan kami lanjutkan meski dengan sedikit menyesal.

Bermalam di Pesantren
Perjalanan Bandung-Cirebon menghabiskan waktu 5 jam, kami sampai di Cirebon kira-kira jam 6, seperti rencana kami langsung naik ELF ke kuningan. Sebelum pendakian, panitia memang sudah merencanakan untuk berkunjung sekaligus bermalam di pesantren Husnul Khotimah Kuningan. Sekalian mengisi iman dan mendapat wejangan sebelum pendakian.
Ini pertama kalinya saya ke pesantren dan nginep disana. Sering mendengar cerita dari teman-teman alumni Husnul tentang kehidupan selama belajar disana, tentang kamar mandinya, tentang aturan-aturannya, tentang teman-temannya, makanannya, dll. Ada yang menarik ketika kami akan solat subuh berjamaah. Semua santriwati sudah terbangun tentu saja, alhasil harus mengantri wudhu ataupun ke kamar mandi. Saya bergerak cepat, takut gak kebagian kamar mandi, soalnya males ngantri. Baru aja masuk mau sikat gigi, eeh dari luar udah diketok-ketok. Dalam aturan pesantren, kalau lagi ada orang di kamar mandi, harus diketok dan tanya orang di dalam menggunakan bahasa Arab, itu juga yang dilakukan santriwati di luar. Aduh, saya bingung harus jawab apa, saya jawab “sebentar lagi”. Malah makin keras ketokannya, waah,, ngajak ribut, akhirnya saya percepat aja, cepet-cepet buka pintu sambil nyengir, pamer gigi. :D Hehe

Silaturahmi ke Rumah Eka
Salah satu hal yang paling berkesan pada perjalanan ini adalah bisa silaturahmi. Silaturahmi ke pesantren, dan juga ke rumah Eka- salah satu teman kami yang asli kuningan dan alumni Husnul juga. Kan katanya silaturahmi itu bisa membawa rezeki, ya memang selalu seperti itu kenyataannya. Di Husnul kami dapat tempat untuk nginep gratis dan juga sarapan gratis, di rumah Eka dapat makanan lagi gratis, makan siang dan dibekelin pula untuk selama mendaki. Alhamdulillah.. sambil istirahat sebentar, kami mengadakan acara kekeluargaan angkatan, setelah itu solat Zuhur jama Asar. Lalu barulah kami berangkat, dan mulailah perjalanan tangguh kami dalam mendaki Ciremai, cireng paling tinggi di Jawa Barat ini, selama 2 hari 1 malam.

Berdoa Bersama Ustadz Hafidz
Kami pun sampai di pos pertama start untuk pendakian. Rasanya udah ga sabar mau mendaki. Sebelum mendaki kami streching sebentar, dan berdoa. Doa dipimpin oleh Ustadz Hafidz, alias teman kami calon ketua GAMAIS. Doa dilakukan dengan sangat khusyu, menggunakan bahasa Arab yang kurang begitu saya pahami, tapi saya tahu artinya tentu untuk keselamatan dan mengharap Ridho Ilahi.
Sebelum keberangkatan ini, saya sempat searching di internet tentang pengalaman ketika naik gunung Ciremai. Tak jarang saya menemui artikel/tulisan yang menceritakan hal-hal yang tidak meyakinkan, seperti mitos-mitos kalau naik gunung Ciremai katanya saat turun anggotanya jadi gak lengkap. Waduh, serem juga. tapi saya tepis semua itu jauh-jauh, bahwa semua berita itu mitos saja, kami yakin Allah yang akan selalu melindungi kami, selama kami tidak sombong saat mendaki, karena tujuan kami ingin lebih bertaqarrub dan bertafakur kepada Ilahi.

Baru Beberapa Puluh Meter, 2 orang kembali pulang
Baru saja kami berjalan beberapa puluh meter, tiba-tiba ada kendala dari para akhwat alias para wanita yang sudah terengah-engah menyusul dari belakang. Waktu itu saya termasuk yang di depan, formasinya para wanita diapit oleh pria-pria di baris depan dan belakang. Ternyata teman-teman di belakang itu cukup jauh, akhirnya kami duduk sebentar. Wah sungguh terasa, ini belum sampai ¼ atau 1/8 dari perjalanan, tapi air minum sudah diteguk duluan. Masih menunggu para akhwat lama juga, ternyata ada yang kesakitan di belakang, sebut saja Firda, perutnya keram, gak bisa jalan. Untungnya masih belum terlalu jauh, jadi akhirnya Firda dan 1 orang yang lain berbalik arah untuk pulang. Wah, sayangnya.. tapi mau bagaimana lagi, naik gunung bukan sesuatu yang bisa disepelekan, perlu persiapan fisik yang kuat. Panitia sudah mengingatkan kami untuk latihan lari setiap hari, minimal 1 keliling lapangan bola, tapi hampir semua gak sempat, karena alasan sibuk kuliah. Wah,wah,, ini tantangan cukup berat, persiapan fisik juga kurang, tapi Bismillah kami tetap lanjutkan.

Pos Pertama Kehujanan
Cuaca saat itu memang kurang bersahabat, harusnya ketika naik gunung lebih enak saat kemarau, sehingga tidak kehujanan seperti ini. Hujannya cukup deras, langsung kami memakai ponco masing-masing. Hari juga sudah mulai gelap, akhirnya kami mendirikan tenda sementara untuk solat Maghrib dan Isya sambil menunggu hujan reda. Wah, semua tumplek blek di tenda, kami solat sambil duduk, tendanya pendek, makan juga di dalam tenda sambil gelap-gelapan. Wah, udah gak karuan. Hujan gak reda-reda juga, targetnya bisa sampai puncak ketika subuh tiba, impiannya pengen bisa solat subuh di atas puncak dan melihat sang fajar terbit dari sana. Akhirnya perjalanan kami lanjutkan meski hujan masih rintik-rintik. Let’s Go!

Tidur di tengah hutan
Sejak beranjak dari pos pertama, kami berkali-kali duduk istirahat sambil melonjorkan kaki dan berbaring di atas rumput yang basah. Kami sudah tidak peduli mau kotor atau basah, yang penting bisa segera temukan lahan cukup luas untuk mendirikan tenda dan tidur. Rasanya sudah berjam-jam kami berjalan, tapi gak sampai-sampai. capek banget, ditambah beban tas carrier yang kalau ditimbang mungkin bisa lebih dari 5 kg. Alamaaak tidak tahan, saya udah mau nangis, rasanya tulang punggung mau patah. Pengen tidur dan rebahan meski di atas tanah. Rombongan yang di depan sebenarnya ingin cepat sampai, tapi rombongan belakang sedikit-sedikit minta istirahat. Pasti capek karena persiapan fisik yang kurang matang. Perjalanan kami lanjutkan sedikit-sedikit, sedikit-sedikit istirahat. Aku sudah hampir pasrah dan menyerah, gak sampai-sampai dari tadi, rasanya udah mau pingsan. Tapi orang paling depan bilangnya sedikit lagi, sedikit lagi, sebut saja Angga, dia paling rajin memberi semangat, tapi tetep aja gak sampai-sampai yang katanya sedikit lagi, ahh PHP (Pemberi Harapan Palsu). Untuk ke sekian kalinya Angga bilang sedikit lagi, kali itu yang lain tidak percaya dengan si PHP, tapi benar lah sudah sampai di pos keduaaa,, Alhamdulillaaaaah..! kami langsung mencari tempat untuk rebahan dan selonjoran, waktu itu sekitar tengah malam. Rasanya tidur di atas tanah menjadi nikmat luar biasa, meski beratapkan daun-daun pepohon yang sekitarnya hutan. Sebenarnya kalau mau mikir tempatnya cukup seram, takutnya tiba-tiba ada macan yang keluar dari dalam hutan. Ah sudahlah, kalau di alam lebih baik menjaga pikiran, tidak berpikir yang macam-macam, yang penting malam itu segera membuat tenda dan tidur.

Kedinginan mau pingsan
Semua orang sudah tertidur lelap, tidak ada suara. Saya gak bisa tidur, baju saya semuanya basah luar dalam, gak sempat ganti karena susah terlalu tumplek blek di dalam tenda. Saya menggigil-gigil sampai badan bergetar. Waktu itu saya gak mau mikir macam-macam, tapi mitos-mitos yang pernah saya baca jadi kepikiran. Aah, saya coba panggil teman-teman, Fatimah, Nurhay, Timi, Ami, aaaa semuanya udah pules, tapi tiba-tiba Monic bangun, Alhamdulillaaaaah masih ada yang kebangun. Gara-gara Monic saya jadi bisa tidur, setelah dipinjemin jaket, kaos kaki dan sarung tangan, aaaah Monic makasih banyak. Cukuplah pengalaman tidur di gunung sambil kebasahan dan bikin kedinginan tanpa ampun ini menjadi pelajaran. Jangan sampai terulang.

Perdebatan dalam Perjalanan
Subuh sudah datang, penghuni tenda sudah dibangunkan, yang mau solat bisa tayamum di atas tenda, tapi yang mau buang air sungguh sulitnya luar biasa. Apalagi bagi para wanita. Selama perjalanan kami tidak menemukan sumber air, hanya di pos pertama ada sumber air. Sedangkan persediaan air minum harus dihemat-hemat, bukan untuk digunakan bersuci. Tapi ternyata ada yang menampung air hujan semalaman.
Selesai subuh, kami masak-masak bersama, persediaan makanan dikeluarkan semua, disisakan sedikit untuk perjalanan pulang. Apa saja yang ada dimasak, dicampur. Ada mie kuah rasa goreng, mie goreng tanpa rasa, ikan sarden, dll.
Mimpi untuk berada di puncak saat fajar tiba telah sirna. Ini bahkan baru sampai ½ perjalanan. Mulai terjadi perdebatan apakah kami akan melanjutkan atau turun. Saya sendiri memilih untuk terus naik. Tapi sebagian ada yang ingin turun saja, karena salah satu dari kami juga ada yang sudah tidak kuat untuk naik ke puncak. Pertimbangannya saat itu adalah waktu yang terbatas, persediaan minum dan makanan juga sudah terbatas, ditambah lagi stok senter dan baterai juga sudah habis. Setiap orang tidak membawa senter dan cadangan baterainya masing-masing. Sedangkan kami mungkin baru akan sampai lagi di bawah saat tengah malam. “Ini menyangkut keselamatan kita juga”, tutur anggota yang pro untuk turun. “Tapi ini tanggung bro, tujuan kita kan sampai di puncak, kasian yang lain udah capek-capek naik sampai sini masa turun lagi?” Tutur orang yang kontra untuk turun. Masalahnya lagi kami takut terlalu malam ketika sampai kembali di bawah. Pertimbangannya juga adalah kecepatan kami ketika naik ke puncak, kemarin aja sedikit-sedikit istirahat, itu membuat perjalanan semakin lama dan gak sampai-sampai ke puncak. “Gini deh, kita coba sampai jam 11 ternyata belum sampai puncak, kita langsung turun lagi, soalnya kita perhitungkan waktu juga, kalau terlalu malam, bahaya! Penerangan kita juga terbatas, ini kan salah kalian sendiri gak bawa logistik pribadi yang lengkap”. Akhirnya kami setuju dengan komitmen jalan cepat dan optimis sampai puncak sebelum jam 11. Wuh, saya langsung semangat dan ambil posisi di depan, perjalanan kali ini lebih ringan, karena tas carrier kami tinggalkan di tenda, dijaga oleh teman yang tidak sanggup lagi naik ke puncak. Bismillah..

Kebersamaan Lebih Indah daripada Puncak
Komitmen kami berjalan lebih cepat, karena kalau tidak, kami terancam tidak sampai ke puncak. Rombongan di depan sih semangat-semangat tapi saat nengok ke belakang gak keliatan, yang belakang jauh ketinggalan. Sambil menunggu, rombongan depan duduk istirahat. Ketika duduk, ada sebuah plang putih hijau bertuliskan “Kebersamaan lebih indah daripada puncak”. Wah benar juga, walau bagaimanapun kami harus menunggu teman-teman di belakang, supaya bisa sampai puncak bersama dengan selamat. Setiap orang harus menghilangkan egonya masing-masing, meski sebagian besar tetap semangat ingin terus jalan dan sampai ke puncak, tapi kita juga tak boleh meninggalkan teman-teman yang sudah tidak kuat. Ayo semangat! Istirahat aja dulu..

Kabut Putih Menutupi Puncak
Wah, sudah hampir jam 11, masih jauh perjalanan. Rombongan belakang udah minta turun dan turun aja, tapi orang depan selalu bilang naggung, sebentar lagi, dan sebentar lagi. Tapi komitmennya sampai jam 11 belum di puncak harus turun. Bagaimana ini? Lagi-lagi berdebat, dan dengan berdebat, justru membuat waktu berlalu semakin cepat. Yasudah, akhirnya kami naik sedikit lagi, katanya di atas ada sumber air, kami naik lagi sedikit, setelah mengambil air akan langsung turun. Wah kali itu medannya sungguh berat, berbatu-batu, besar-besar pula. Meski jarak puncak sudah semakin dekat, tapi kalau medannya seperti itu pasti jadi lama dan berat. Akhirnya, karena kami sudah tidak kuat, sebagian pria mengambil air minum di atas, dan kami duduk di puncak kurang 100 meter lagi. Jarak pandang kami sangat terbatas, dikhawatirkan semakin ke atas semakin tidak terlihat dan akan berbahaya. Puncak diselimuti kabut putih, padahal saya ingin melihat laut yang katanya bisa terlihat dari puncak Ciremai. Tapi kami tetap bersyukur Alhamdulillah, kami merasa sudah sampai puncak, setelah berusaha habis-habisan di sepanjang perjalanan, akhirnya kami sampai di puncak Ciremai!. Inilah foto kami ketika di puncak.
137830554246145728

2 orang spesial dalam perjalanan ini
Beliau adalah ibunda Eka, Subhanallah sungguh luar biasa, semangat beliau mengalahkan semangat kami yang masih muda-muda, kami yang muda malah mengeluh terus, banyak merepotkan, Terimakasih ibunda Eka, sudah mendoakan dan menyertai kami sampai ke puncak dan membekali kami dengan makanan-makanan. Mudah-mudahan ibu selalu sehat.
Kedua, sebut saja namanya Suzuki, temannya Eka dari Jepang, Terimakasih Suzuki sudah ikut serta meramaikan perjalanan kami, dia bilang ingin mendaki Gunung Rinjani, mudah-mudahan bisa ya Suzuki, salam buat Doramon dan Nobita di Jepang, sampai jumpa lagi..

1378306035813685699

Itulah cerita perjalanan kami selama mendaki gunung Ciremai, Cireng,, cireng apa yang paling tinggi? Cirengmaaaai. Tebak-tebakan inilah yang muncul untuk menghibur kami ketika perjalanan pulang. Ada banyak pelajaran yang kami bisa petik dari perjalanan ini dan tentunya perjalanan ini membuat jalinan ukhuwah Islamiyah kami semakin kuat. Bukan untuk menyombongkan diri ketika telah sampai di puncak, malah semakin menyadarkan saya pribadi bahwa Allah begitu Maha Besar dan saya amat sangat kecil. Ciremai masih gunung tertinggi di Jawa Barat, belum setinggi Bromo ataupun Jaya Wijaya, tapi untuk mendaki Ciremai saja kami sudah hampir tak kuat jika tidak diberi semangat. Alhamdulillah kami semua sampai di bawah dengan selamat. Sekitar pukul 1 pagi. Subuhnya saya merasa tidak kuat berjalan, efek dari turun gunung lebih dari 10 jam tanpa henti. Alhamdulillah yang terpenting dari segalanya adalah kami sudah sampai dengan selamat, dan mitos memang hanyalah sebuah mitos, jangan dipercaya dan jangan diyakini.
Terimakasih sudah membaca catatan perjalanan kami..

Ayo kita naik Gunung lagi,, sempat kapok, tapi selalu menyimpat cerita berkesan di setiap perjalanan..

Rabu, 04 Desember 2013

Supaya Hatimu dan Hatiku terikat karenaNya,, :)

Bismillah,,

Seringkali kita menghadapi sebuah situasi,
Dimana, dalam berorganisasi teman ataupun staff-staff seperorganisasian tak pernah memberi kabar ataupun memberi sebuah konfirmasi kehadiran untuk sebuah event yang kita adakan,,

Terlepas dari berbagai macam alasan, dan kesibukan, ada salah satu penyebab yang sangat perlu kita perhatikan,,
apa itu?
DOA

jika posisi kita sebagai ketua/koordinator, sudahkah kita mendoakan staff-staff kita?
jika posisi kita sebagai staff, sudahkah kita mendoakan ketua kita?

sesuatu yang kecil, tapi mungkin sering kita lupa atau bahkan meremehkannya..
kita tidak pernah tahu pasti apa penyebab dari ketidakhadiran teman kita dalam suatu agenda,
ketika kita tanyakan langusung padanya pun belum tentu ia akan menjawab yang sejujurnya,
Oleh karena itulah, kita harus selalu mendoakan teman-teman kita,
karena hanya Allah yang maha tahu hatinya dan yang bisa mengaturnya,,

Hubungan antar staff dan setiap komponen organisasi sangat penting untuk kesolidan organisasi tersebut, tentu jika semakin solid orang-orang yang ada di dalamnya, tujuan dari adanya organisasi itu mungkin akan tercapai lebih optimal,

Intinya adalah bagaimana kita mempu untuk menyatukan hati-hati setiap orang yang ada dalam organisasi,
bukan karena adanya imbalan keduniawian, tetapi lebih kepada ikatan hati yang lebih kuat,,

cobalah untuk selalu membaca sebuah doa disaat pagi dan sore hari,
bayangkan wajah orang-orang yang sangat kita harapkan kehadirannya dalam organisasi,,
tentunya bayangkan ikhwan yg ikhwan, akhwat yg akhwat ya,, jangan ikhwan bayangin yg akhwat, akhwat bayangin yg ikhwan,, hoo,,
semoga Allah mengikat hati-hati kita dalam satu ikatan ukhuwah yang kuat dalam cinta-Nya,, :)
kalau membaca dan meresapi arti doanya,, so sweet bgt loh,, :)


Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.

DOA RABITHAH-

Arti sebuah nama Siti Haifa

Iseng -iseng lagi nyari sesuatu ketemu ini,,
Wow, pernah sih dulu nanya ke ortu kenapa namain aku dengan nama ini, karena arti namanya terlalu fisikly bgt, pernah baca buku ttg nama gitu, terus buku itu bilang ga boleh namain anak dengan arti yang lebih ke kebagusan fisik, hmmm,, wallahu'alam, tapi kita husnuzhon aja, karena emang ortu mau punya anak yang cantik dan bagus, bukan hanya fisik tapi akhlak dan agamanya juga,, hehe Amiiin,,

Nah, yg bikin menariknya, ada arti nama dari setiap huruf, sebelumnya ga kebayang sih, tapi setelah liat ini,, hmmm,, ada yg bener juga, ada yg kurang bener juga,, hehe,, wallahu'alam, tapi saya suka, karena semuanya positif, kita tahu bahwa nama itu adalah doa, ya mudah-mudahan ini jadi doa yang baik juga buat saya,, :)

from : http://nama.crazyartzone.com/index.asp?cat=Cari&key=Siti%20Haifa

HaifaPerempuan yg langsing
SitiGelaran bagi perempuan

SITI HAIFA
SSuci
IIkhlas
TTulus
IIdealistik
HHarum
AAmanah
IIntuitif
FFleksibel
AAlim
 
S : Suci
Semoga Siti Haifa menjadi wanita yang teguh menjaga dan memelihara maruah serta kesucian dirinya, seperti Maryam, duh tapi jauh banget levelnya, aku ketinggalan -_-

I : Ikhlas
Semoga selalu ikhlas dalam menerima berbagai nikmat yg Allah berikan, baik itu nikmat susah ataupun nikmat ujian, dan ikhlas menjalani hidup dengan segala macam tantangannya..

T : Tulus
Semoga selalu tulus dalam memberi, tak sedikitpun mengharapkan imbalan dari selain Allah, karena hanya Allah sebaik-baik pemberi balasan,,

I : Idealistik
ya, meski ditekan dan didorong dari segala penjuru, semoga tetap menjadi orang yg idealis, memegang prinsip dan tidak bisa dibantahkan, prinsip yang dipegang adalah Islam, yang GuideBooknya adalah Al-Qur'an, 

H : Harum
Semoga Haifa bisa mencium wangi surga, harum namanya di langit karena manfaat yang diberikan selama di dunia

A : Amanah
Semoga amanah dalam setiap amanah, selalu ingat bahwa setiap amanah akan dipertanggungjawabkan di akhirat, jadi harus lakukan yg terbaik di setiap amanah,
dan semoga bisa menjadi amanah bagi seseorang yang telah Allah amanahkan diriku kepadanya untuk menjaga, melindungi, dan menjadi pemimpin hidupku kelak yang akan menahkodai bahtera keluarga menuju kebahagiaan yang abadi..

I : Intuitif 
Memiliki intuisi yang kuat, karena memang dilatih dan juga karunia yang Allah berikan..

F : Fleksibel
Menjadi orang yang fleksibel, mampu menyesuaikan diri di mana saja,, bisa bergaul dengan berbagai macam orang dari berbagai sifat dan kepribadian, budaya, dll, namun tetap menjaga untuk tidak melebur.. 

A: Alim
Semoga Haifa menjadi orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat, baik ilmu agama maupun ilmu keduniawian,, yang dengan ilmu tersebut, bisa meningkatkan derajat dirinya di mata Allah, bukan di mata manusia semata.. 

So, alhamdulillah banget, senang ternyata nama ini mengandung banyak arti, meski sempat protes kenapa harus pake 'siti', hehe,, tapi kita mesti positif menanggapi segala hal, meski mungkin ada arti lain ya, tapi ya, selama itu positif dan bisa bikin jd lebih baik, kenapa gak? so, terkadang kita merasa seringkali terjadi sebuah kebetulan dalam kehidupan kita, tapi percayalah, tidak ada yg kebetulan di dunia ini, sebab segala yang terjadi sudah tertulis dalam suatu kitab Lauh Mahfudz,, 

begitu pula saat aku menemukan ini, saat aku samasekali tak peduli dengan arti haifa yang langsing ini, tapi ternyata kita bisa buat sendiri arti nama kita, sesuai dengan apa yang kita inginkan, doa untuk diri kita sendiri, :) so guys, kita ingat lagi nama kita, sebab nama adalah doa, doa orang tua dan juga doa utk diri kita sendiri yang menginginkan diri kita nanti akan seperti apa.. :)

Senin, 02 Desember 2013

Sudahkah jadi agen muslim yang baik?

Islam adalah agama yang universal,
Islam adalah dien, bukan hanya sebuah agama tapi juga lifestyle/gaya hidup..
Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian,
agama Rabbaniah yang murni yang berasal Tuhan, Allahurabbul'Alamin
memiliki pedoman yang tidak akan berubah dari 1400 tahun silam sampai nanti kiamat,,

Islam adalah rahmat bagi seluruh alam,,
Islam mengajarkan keindahan,
ajaran islam mencakup berbagai aspek kehidupan,,
bukan hanya sekedar tata cara ibadah ceremonial,
Islam telah mengatur semua, mulai dari cara memotong kuku sampai cara pembagian harta warisan,,
tidak, tidak ada yang salah dalam Islam
Islam justru turun untuk menyempurnakan agama sebelumnya,, Islam adalah agama yang sempurna..

tetapi karena umat islam sendirilah yang seringkali membuat citra islam menjadi kurang baik,,
sekali lagi tidak, tidak ada yang salah dalam Islam, Islam adalah dien yang sempurna, agama yang sempurna, yang memberi pedoman bagi setiap pemeluknya agar selamat dunia akhirat,

kita,, sebagai muslim, sudahkah menjadi muslim yang baik?
Islam mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang disiplin, dengan cara solat di awal waktu,
Islam mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, dengan cara puasa
Islam mengajarkan kita untuk memiliki akhlak yang baik, melalui Rasulullah..

lalu?
Masih seringkah kita telat untuk menghadiri kuliah atau majelis ilmu yg lain? atau kapan tearkhir kali kita membuat saudara kita tersakiti hanya karena ucapan ataupun sikap kita?

terkadang aku rindu, rindu sekali,,
Melihat seorang muslim yang memiliki akhlak seperti Rasulullah,
Memang, beliau adalah seorang Rasul, tetapi beliau juga kan manusia biasa..
kita juga, seharusnya kita juga bisa,,

kerinduan ini aku balikkan pada diriku sendiri,,
sudah sejauh mana aku telah meneladani beliau? T_T

Sedihnya menjadi umat di akhir zaman ini,,
meski,, kita diserang dengan berbagai serangan pemikiran dari segala bidang, ekonomi, politik, sosial, mungkin membuat kita begitu sulit untuk bertahan..

disaat berbagai macam idola-idola muncul ,sehingga tak ada lagi orang yang mengidolakan Rasul bahkan tidak mengenal Rasul,,
tapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, membuat mereka (musuh islam) tertawa,hahaha

kita semua adalah agen muslim, kita kuat, kitalah umat terbaik,,
kitalah (umat islam) yang seharusnya menebarkan kebaikan-kebaikan yg diajarkan Islam,supaya bisa menjadi rahmatan lil'alamin,,

guys, kita sama-sama belajar, saling mengingatkan,,
kita coba untuk selalu mempelajari islam lebih dalam, mengenal teladan kita Rasulullah SAW,
dan mengamalkan setiap ajarannya,,

yuk, kita mulai untuk berproses, menjadi muslim yang baik, aku berproses, kamu juga berproses, kita sama-sama berproses menjadi agen muslim yang baik, bersama meraih ridho Allah

Bismillah,, ketika anak muda yang lain mengalami krisis identitas,
cukuplah Muslim sebagai identitas kita, yang lifestylenya adalah ajaran Islam,, :)
hey pemuda muslim, yuk kita kembali pada Islam yang sempurna, :D

Hikmah Tak Ada Air

Bismillah Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, ge...