Bismillah
Sekarang saya mau sharing pengalaman selama beberapa bulan ini mengurusi komunitas muslimah dan biasa mengadakan kajian kemuslimahan setiap bulan.
Salah satu yang saya lakukan adalah membantu mencari media partner untuk menyebarkan informasi kajian di media sosial.
Pada awalnya kami sempat menghubungi 2 media partner, dan keduanya bersedia ikut posting di bulan Januari 2020, yaitu bulan pertama komunitas kami mengadakan kajian offline, saat itu belum ada PSBB karena corona. Mereka mau membantu posting, tapi bulan berikutnya saya WA kembali untuk meminta mereka bantu posting tapi tidak direspon, dan kemudian tidak diterima, yang satu alasannya karena mereka punya agenda kajian juga, dan hanya bisa posting 1 kali, yang 1 lagi tidak respon sama sekali. Padahal saya sudah kirim surat secara resmi dari komunitas, untuk permohonan kerjasama media partner posting info kajian setiap bulannya.
Saya tidak mengira akan sesulit itu mengajak orang lain untuk ikut bersama dalam kebaikan, kenapa mereka harus pilih-pilih? apakah sesulit itu ya posting kajian aja? Padahal kita tidak tahu ya mana amal yang bisa mendatangkan keridhoan Allah, meskipun dia punya kajian yang lebih hebat, spektakuler, pembicara WAH, belum tentu, hanya Allah yang Tahu. Saya hanya menyayangkan saja, untuk kedua media partner ini kenapa seakan tidak responsif membantu aktifitas dakwah kami, meski mereka sama-sama berdakwah juga sih kelihatannya.
Memang pembicara pada bulan pertama itu cukup WOW, yaitu Dr.shindyputri adiknya oki setiana dewi, tapi selanjutnya mungkin bukan pembicara terkenal, biasa aja. Tapi apakah karena itu?
Saya sih sebenernya slow, hanya saja saya berharap kalau ada yang punya media, jangan pilih-pilih sepert itu. Kalau memang gak bisa bantu posting di feeds IG, bisa juga kan di story, kalau ragu dengan aliran kajian, bisa juga kan tanya dan konfirmasi langsung kepada panitia. Saya berharap meskipun akhirnya kedua medpar tersebut tidak bersedia membantu, Allah akan datangkan medpar yang lebih baik, dan kajian acara kami bisa lebih bermanfaat lagi dan efektif dalam menyebarluaskan Islam di masyarakat luas, tanpa pilih-pilih orangnya.
Tugas dakwah ini sangat berat, tidak bisa kita lakukan sendirian, harus berjamaah. Kalau memang niatnya untuk meluaskan Islam sebagai Rahmatan lil 'Alamin, harusnya saling menyambut dan saling mendukung ketika ada ajakan untuk bekerjasama dan berkolaborasi, dari sini saya cukup merasa bahwa hanya dengan orang atau kelompok yang sefrekuensi saja kita bisa bersama-sama (hal ini mungkin berkaitan dengan frekuansei iman, tapi wallahualam), tidak bisa dipaksa, karena hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati dan mempersatukan semua umat Islam jika dikehendaki.
Tugas kita hanya berdakwah dan mengajak sebanyak mungkin orang yang bisa kita ajak bekerjasama, soal dia mau atau tidak itu pilihan dia, biarkan Allah yang menilai sejauh mana tingkat keimanan dan ketakwaannya, apakah gerakan dakwahnya murni untuk Allah atau tidak, wallahu;alam.
Niatkan segala apa yang kita lakukan semata bukan untuk duniawi saja, dunia ini sudah tua, sebentar lagi akan ada akhirnya, bagaimana kita bisa menjadi bagian dari kebangkitan umat islam sebelum berakhirnya dunia. Tanpa berjamaah, apa yang kita lakukan tidak akan berpengaruh besar, karena proyek mega besar Allah membutuhkan orang-orang yang mau bekerja sama dalam tim, bukan Super Man, atau super Woman.
Meski banyak hambatan di depan, jangan sampai selangkah pun membuat kita mundur dari jalan ini. Jalan untuk berdakwah, beramar ma'ruf nahi mungkar, Jadilah orang yang pertama kali bertindak dalam mencegah kedzaliman disaat orang lain diam, jadilah orang yang pertama kali berbicara ketika yang lain diam melihat kedzaliman, jangan sampai kita hanya berdoa, karena itu adalah selemah-lemahnya iman.
Semoga Allah selalu meridhoi setiap langkah kita dan memberikan kita hidayahNya. Aamiin.
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-8
Sekarang saya mau sharing pengalaman selama beberapa bulan ini mengurusi komunitas muslimah dan biasa mengadakan kajian kemuslimahan setiap bulan.
Salah satu yang saya lakukan adalah membantu mencari media partner untuk menyebarkan informasi kajian di media sosial.
Pada awalnya kami sempat menghubungi 2 media partner, dan keduanya bersedia ikut posting di bulan Januari 2020, yaitu bulan pertama komunitas kami mengadakan kajian offline, saat itu belum ada PSBB karena corona. Mereka mau membantu posting, tapi bulan berikutnya saya WA kembali untuk meminta mereka bantu posting tapi tidak direspon, dan kemudian tidak diterima, yang satu alasannya karena mereka punya agenda kajian juga, dan hanya bisa posting 1 kali, yang 1 lagi tidak respon sama sekali. Padahal saya sudah kirim surat secara resmi dari komunitas, untuk permohonan kerjasama media partner posting info kajian setiap bulannya.
Saya tidak mengira akan sesulit itu mengajak orang lain untuk ikut bersama dalam kebaikan, kenapa mereka harus pilih-pilih? apakah sesulit itu ya posting kajian aja? Padahal kita tidak tahu ya mana amal yang bisa mendatangkan keridhoan Allah, meskipun dia punya kajian yang lebih hebat, spektakuler, pembicara WAH, belum tentu, hanya Allah yang Tahu. Saya hanya menyayangkan saja, untuk kedua media partner ini kenapa seakan tidak responsif membantu aktifitas dakwah kami, meski mereka sama-sama berdakwah juga sih kelihatannya.
Memang pembicara pada bulan pertama itu cukup WOW, yaitu Dr.shindyputri adiknya oki setiana dewi, tapi selanjutnya mungkin bukan pembicara terkenal, biasa aja. Tapi apakah karena itu?
Saya sih sebenernya slow, hanya saja saya berharap kalau ada yang punya media, jangan pilih-pilih sepert itu. Kalau memang gak bisa bantu posting di feeds IG, bisa juga kan di story, kalau ragu dengan aliran kajian, bisa juga kan tanya dan konfirmasi langsung kepada panitia. Saya berharap meskipun akhirnya kedua medpar tersebut tidak bersedia membantu, Allah akan datangkan medpar yang lebih baik, dan kajian acara kami bisa lebih bermanfaat lagi dan efektif dalam menyebarluaskan Islam di masyarakat luas, tanpa pilih-pilih orangnya.
Tugas dakwah ini sangat berat, tidak bisa kita lakukan sendirian, harus berjamaah. Kalau memang niatnya untuk meluaskan Islam sebagai Rahmatan lil 'Alamin, harusnya saling menyambut dan saling mendukung ketika ada ajakan untuk bekerjasama dan berkolaborasi, dari sini saya cukup merasa bahwa hanya dengan orang atau kelompok yang sefrekuensi saja kita bisa bersama-sama (hal ini mungkin berkaitan dengan frekuansei iman, tapi wallahualam), tidak bisa dipaksa, karena hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati dan mempersatukan semua umat Islam jika dikehendaki.
Tugas kita hanya berdakwah dan mengajak sebanyak mungkin orang yang bisa kita ajak bekerjasama, soal dia mau atau tidak itu pilihan dia, biarkan Allah yang menilai sejauh mana tingkat keimanan dan ketakwaannya, apakah gerakan dakwahnya murni untuk Allah atau tidak, wallahu;alam.
Niatkan segala apa yang kita lakukan semata bukan untuk duniawi saja, dunia ini sudah tua, sebentar lagi akan ada akhirnya, bagaimana kita bisa menjadi bagian dari kebangkitan umat islam sebelum berakhirnya dunia. Tanpa berjamaah, apa yang kita lakukan tidak akan berpengaruh besar, karena proyek mega besar Allah membutuhkan orang-orang yang mau bekerja sama dalam tim, bukan Super Man, atau super Woman.
Meski banyak hambatan di depan, jangan sampai selangkah pun membuat kita mundur dari jalan ini. Jalan untuk berdakwah, beramar ma'ruf nahi mungkar, Jadilah orang yang pertama kali bertindak dalam mencegah kedzaliman disaat orang lain diam, jadilah orang yang pertama kali berbicara ketika yang lain diam melihat kedzaliman, jangan sampai kita hanya berdoa, karena itu adalah selemah-lemahnya iman.
Semoga Allah selalu meridhoi setiap langkah kita dan memberikan kita hidayahNya. Aamiin.
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih banyak ya komennya,, :) mudah2an komennya yg membangun, dan bisa bikin saya dan tulisannya jd lebih baik,,