Bismillah
Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, gerah, apalagi di Jakarta gini panasnya gak nahan kalau gak mandi.
Kebayang kalo itu air gak nyala sampe besok atau berhari-hari. Tapi gak kebayang kalau seandainya nanti ada kemarau panjang, boro-boro buat mandi, mungkin buat makan minum aja langka, naudzubillah ya.
Terkadang kita terlalu fokus pada masalah sehingga lupa bersyukur, padahal adanya air yang selama ini lancar mengalir juga adalah suatu nikmat yang liar biasa, tapi kita lupakan karena fokus dengan masalah coronanya, coba deh kita lebih banyak memikirkan apa yang sudah dimiliki, supaya lebih banyak bersyukur.
Kita mungkin belum tahu apa lagi yang akan terjadi nanti, kemarau panjang? Susah air? Sudahkan kita bersiap? Persiapan yang kita lakukan bukan soal menampung air sebanyak banyaknya atau menimbun makanan sebanyak mungkin, tapi bekal untuk kehidupan di masa depan yang tidak bisa kita perkirakan adalah keimanan dan ketakwaan.
Tidak ada air selama beberapa jam aja rasanya gak enak banget. Memang kita selalu merasa bersyukur ketika nikmat itu dicabut, tapi kita bisa mengatur diri kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang ada sebelum Allah mengambilnya.
Pada intinya kehidupan ini hanya syukur dan sabar, banyak orang tidak bahagia karena kurang bersyukur, sehingga tidak bisa menikmati hidupnya. Banyak orang menderita seolah-olah dia manusia paling malang di dunia karena tidak bersabar menghadapi ujian hidup, padahal ujian itu bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosa.
Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur , pandai melihat apa yang telah Allah berikan, dan banyak bersabar, karena ujian di dunia ini hanya sebentar, jangan hanya kita kurang sabar, kita jadi lupa balasan surgaNya Allah yang lebih kekal dan diberikan kepada orang yang sabar.
Hari ini mulai sore tadi pompa air di rumah ga nyala. Jadinya gak bisa mandi sampai jam 10 baru nyala lagi. Gak betah banget, gerah, apalagi di Jakarta gini panasnya gak nahan kalau gak mandi.
Kebayang kalo itu air gak nyala sampe besok atau berhari-hari. Tapi gak kebayang kalau seandainya nanti ada kemarau panjang, boro-boro buat mandi, mungkin buat makan minum aja langka, naudzubillah ya.
Terkadang kita terlalu fokus pada masalah sehingga lupa bersyukur, padahal adanya air yang selama ini lancar mengalir juga adalah suatu nikmat yang liar biasa, tapi kita lupakan karena fokus dengan masalah coronanya, coba deh kita lebih banyak memikirkan apa yang sudah dimiliki, supaya lebih banyak bersyukur.
Kita mungkin belum tahu apa lagi yang akan terjadi nanti, kemarau panjang? Susah air? Sudahkan kita bersiap? Persiapan yang kita lakukan bukan soal menampung air sebanyak banyaknya atau menimbun makanan sebanyak mungkin, tapi bekal untuk kehidupan di masa depan yang tidak bisa kita perkirakan adalah keimanan dan ketakwaan.
Tidak ada air selama beberapa jam aja rasanya gak enak banget. Memang kita selalu merasa bersyukur ketika nikmat itu dicabut, tapi kita bisa mengatur diri kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang ada sebelum Allah mengambilnya.
Pada intinya kehidupan ini hanya syukur dan sabar, banyak orang tidak bahagia karena kurang bersyukur, sehingga tidak bisa menikmati hidupnya. Banyak orang menderita seolah-olah dia manusia paling malang di dunia karena tidak bersabar menghadapi ujian hidup, padahal ujian itu bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosa.
Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur , pandai melihat apa yang telah Allah berikan, dan banyak bersabar, karena ujian di dunia ini hanya sebentar, jangan hanya kita kurang sabar, kita jadi lupa balasan surgaNya Allah yang lebih kekal dan diberikan kepada orang yang sabar.
inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-15
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-15