Sebuah
kisah dalam hidup beta, ketika beta merasakan gelisah dalam hati terhadap semua
hal yang beta alami. Membuat beta akhirnya berubah untuk jadi
muslimah yang baik, beta berharap cerita singkat ini bisa menambah hikmah bagi
siapa sajah.. aamiin dah :)
Setiap
pelajaran agama Islam di sekolah, beta selalu merasa deg-degan. Waktu itu beta masih
kelas 3 SD. Beta takut sama guru agamanya, takut ditanya bagaimana solat 5
waktunya, bagaimana ngajinya, dan takut dites bacaan Qurannya. Sampai ketemu
gurunya pun beta takut dan malu-malu. Waktu itu Alhamdulillah beta udah pakai
kerudung sejak kelas 3 SD, meskipun masih istilahnya “belang bentong” alias
kadang pake kadang enggak, dan pakenya cuman pas ke sekolah aja. Sedangkan di
kelas, yang pakai kerudung hanya beta satu-satunya. Mungkin karena itu, beta dianggap
udah jadi anak yang baik dan solehah, padahal beta pakai kerudung juga masih
ikut-ikutan temen tanpa alasan yang beta gak ngerti kenapa beta mau pake
kerudung, dan beta juga samasekali merasa belum jadi anak yang baik. Buktinya beta
takut banget ditanya sama guru agama tentang solat 5 waktu, karena beta masih
bolong-bolong solatnya, apalagi kalau solat di sekolah, beta merasa males
banget, karena tempat wudhunya terbuka, dicampur pula sama tempat wudhu pria,
pokoknya musola dan tempat wudhunya gak banget lah. Beta harus buka kerudung
buat wudhu, sedangkan sebelahnya anak cowok yang lagi wudhu juga, jadinya itu salah
satu alasan yang bikin beta males solat di sekolah, dan bacaan Quran beta juga
masih sangat terbata-bata.
Pernah
suatu hari beta ditunjuk sebagai seksi keagamaan di kelas, Why? Beta gak ngerti
kenapa harus ada seksi keagamaan di kelas? Dan kenapa beta yang ditunjuk? Apakah
hanya karena beta pakai kerudung? Dan saat itu salah satu tugas beta sebagai
seksi keagamaan di kelas adalah mimpin doa sebelum belajar, serta yang paling
beta merasa deg-degan dan takut adalah waktu beta disuruh wali kelas mimpin
baca Quran bareng temen-temen sekelas. Sebenernya beta malu banget karena
bacaan Quran beta masih terbata-bata, malu juga sama diri sendiri kenapa udah
pakai kerudung kok bacaan Qurannya belum lancar? Akhirnya karena bacaan beta
masih terbata-bata dan lambat, wali kelas yang gantiin mimpin lanjutan ayatnya.
Disitu beta merasa sedih. :’(
Rasa
gelisah itu bikin beta merasa gak nyaman, tapi beta masih gak ngerti harus
ngapain, namanya juga anak SD, masih bandel, disuruh solat sama ngaji masih
males-malesan, jadi yang beta lakukan hanya menghindar. Menghindar kalo ketemu
guru agama, ngumpet dari pandangan guru waktu mau baca Quran bareng temen-temen
sekelas, walau akhirnya terpanggil juga nama beta sama wali kelasnya.. disitu
beta belum menemukan jalan untuk berubah, tapi beta mulai punya perasaan kalau
beta harus berubah, meski belum tau caranya.
Sampai
beta lulus SD, beta masuk ke SMP Islam swasta, tadinya beta mau masuk SMP
Negeri lima, tapi gak dibolehin sama orang tua, mungkin ini juga jalan dari
Allah buat beta untuk berubah. Tentu aja selama SMP, beta lebih diajarin sama
ilmu-ilmu agama, mulai dari bacaan Quran, hafalan Quran dan solat wajib sampai sunnah-sunnahnya.
Disitu beta merasa bersyukur, tapi saat itu beta juga gak langsung berubah
sepenuhnya, tapi sedikit sedikit mulai ada yang membaik. Beta mulai ngerti kalau
pakai kerudung itu wajib, dan membuat beta jadi punya alasan kenapa harus pakai
kerudung, gak cuman ke sekolah tapi juga main ke luar rumah. Setiap hari di
sekolah selalu ada evaluasi amal harian yang ditempel di mading kelas, beta
suka minder liat temen-temen yang solatnya full gak ada yang bolong, tapi
proses metamorfosa terus berlanjut sampai akhirnya beta bisa solat 5 waktu
juga seperti teman-teman yang lain.
Sampai
saat ini beta menyadari bahwa proses metamorfosa diri masih belum selesai,
fasenya masih akan terus berlanjut sampai akhir kehidupan beta. Sebab metamorfosa
adalah sebuah proses yang harus terus dilakukan sampai pada fase akhir menuju
bentuk yang sempurna jika metamorfosanya adalah metamorfosa sempurna. Setiap fasenya
tak boleh terlewati, harus dijalani fase demi fase, sampai akhirnya seekor ulat
menjijikan yang dihindari oleh semua orang mampu menjadi kupu-kupu dengan
sepasang sayap yang dapat membuat siapa saja terpesona dengan keindahannya, serta
mampu terbang tinggi menembus ruang hati menuju ridho Ilahi.
Sekian,,, :)
Terimakasih telah kau luangkan waktu membaca kisah beta, da beta mah apa atuh, bagi beta berbagi adalah peduli, sekiranya masih banyak kekurangan dalam kisah yang beta ceritakan, beta harap teman-teman yang akan menyempurnakan dengan kisahnya sendiri, dan semoga tetap ada hikmah yang bisa direnungi. Jika kau punya cerita yang lebih menginspirasi, silakan untuk dibagi, supaya kelak suatu saat nanti bisa menjadi tabungan jariyahmu ketika mengadap Ilahi..
Terimakasih telah kau luangkan waktu membaca kisah beta, da beta mah apa atuh, bagi beta berbagi adalah peduli, sekiranya masih banyak kekurangan dalam kisah yang beta ceritakan, beta harap teman-teman yang akan menyempurnakan dengan kisahnya sendiri, dan semoga tetap ada hikmah yang bisa direnungi. Jika kau punya cerita yang lebih menginspirasi, silakan untuk dibagi, supaya kelak suatu saat nanti bisa menjadi tabungan jariyahmu ketika mengadap Ilahi..
Thx
for your time to read my story.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih banyak ya komennya,, :) mudah2an komennya yg membangun, dan bisa bikin saya dan tulisannya jd lebih baik,,