Bekerja tanpa IPK

Sebagian besar mahasiswa mungkin masih menganggap bahwa IPK adalah segalanya.
Gak berarti IPK tinggi bukan sesuatu yg bagus, tapi tetaplah bersyukur ketika IPK tidak sampai cumlaude.
Karena kalau hanya untuk bekerja, Insya Allah tetap dapat tanpa lihat IPK,
kalau untuk banggain orang tua, Insya Allah apapun hasilnya tetap diterima, yang penting lulus.

Bekerja tanpa IPK, pekerjaan terakhir aku lamar tanpa ijazah dan transkrip, modalnya hanya CV tanpa IPK, Alhamdulillah diterima, yang penting mau mencoba, dan adanya networking. Memang sih hal ini gak berlaku di perusahaan besar, dan gak berlaku untuk yang mau berkarir di perusahaan besar dalam negeri/asing.

Ada kompetensi yang didapatkan di luar ruang kuliah, dan gak masuk di nilai transkrip. Dunia kerja dan pasca kampus gak banyak bergantung sama IPK, rejeki juga gak tergantung IPK, jodoh juga gak tergantung IPK..

Bersyukurlah untuk kamu yang memiliki IPK luar biasa, tapi buat yang biasa aja, kamu patut jauh lebih bersyukur, karena semakin bagus nilaimu, semakin besar tanggung jawabmu mengamalkan ilmu.

Kalau IPK biasa aja, mungkin Allah punya jalan lain untuk kamu berhasil, ada bidang lain yang lebih kamu banget dan akan dijalanin di masa depan nanti, itulah rejeki terbaik dari Allah buat kamu.

Allah itu adil, kalau ada kurang di satu hal, pasti Allah kasih lebih di hal-hal yang lain.. Gak usah khawatir, malaikat munkar nakir juga gak akan nanya IPK kamu berapa,

Tetaplah berusaha sebisa mungkin, kuliah, buat aku, lulus aja Alhamdulillah, karena emang dari awal yang penting lulus aja, pernah bercita ingin jadi mapres, tapi ketemu sama bidang yang lebih menarik, akhirnya nyerah yang penting lulus aja. Gak selalu jadi mapres itu mulia, iya menginspirasi dalam hal dunia, tapi carilah yang menginspirasi dalam hal akhirat juga.. kalau bisa dua2nya Alhamdulillah..

Tulisan ini buat mereka yang merasa IPKnya biasa-biasa aja.. tetap semangat..! dan teruskan kuliahmu untuk lulus dengan nilai terbaik bagi kamu meski tak cumlaude..