Tema : Peran
nyata generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim
Berpartner dengan Alam
Nama : Siti Haifa
Universitas/Jurusan
: ITB / Biologi 2010
Dalam
dunia bisnis, berpartner adalah salah satu cara untuk dapat menjalankan dan
mempercepat perkembangan bisnis sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar.
Kita dan partner tentunya tidak ada yang ingin dirugikan. Jika kita merasa
dirugikan dengan cara yang tidak benar tentu kita akan segera berhenti bekerjasama
dengan partner tersebut.
Bayangkan
jika alam ini yang tidak mau bekerjasama dengan kita. Manusia dengan segala
keserakahannya, keegoisannya, membuat alam merasa dirugikan. Namun alam tidak
serta merta mengambil keputusan atas dasar emosi, ia terus mengalir sesuai
hukumnya. Ia menyadari keberadaannya hanya untuk memakmurkan manusia, ia sudah
menyerahkan dirinya untuk dikelola manusia demi kesejahteraan umat. Tapi apa
yang terjadi, andai alam ini dapat berbuat sekehendaknya mungkin ia tak akan
lagi menumbuhkan tunas dari dalamnya, tak lagi menurunkan air, dan air tak lagi
mengalir dengan seharusnya. Bayangkan apa yang akan terjadi dengan alam ini
karena perbuatan kita sebagai manusia.
Manusia
mengaggap bahwa dirinya adalah penguasa di muka bumi, sehingga bebas
mengeksploitasi alam sekehendaknya. Paham Antroposentris membuat manusia
menjadi tidak peduli dengan alam dan hanya memikirkan nasib manusia itu
sendiri. Padahal peran kita sebagai khalifah bukan dalam konteks penguasa
tetapi pemimpin yang mengelola alam ini untuk digunakan sesuai dengan aturan.
Kita
sebagai seorang pemuda, generasi penerus sudah seharusnya mengubah paradigma
ini, yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat kehidupan semesta. Kita ubah
dengan menganggap bahwa setiap makhluk dan alam memiliki kedudukan, peran dan
posisi yang sama-sama penting untuk kehidupan dan harus kita jaga
kelestariannya. Kita sadari bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini karena
perbuatan manusia di masa lalu. Alam tidak bisa berbuat apa-apa, tapi
manusialah yang berbuat, alam hanya mengikuti apa yang sudah dilakukan manusia,
karena alam diciptakan untuk manusia dan manusia ditugaskan untuk mengelolanya
dengan baik dan tidak berlebihan.
Semua
itu telah terjadi, alam ini menjadi tidak seimbang sehingga muncul bencana dan
kerusakan dimana-mana. Apa yang harus kita lakukan adalah mulai mengubah pola
pikir kita tentang posisi kita terhadap alam, menganggap bahwa sebenarnya kita
sedang berpartner dengan alam, kita bukan penguasa, melainkan kita pemimpin dan
pengelola alam untuk digunakan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan umat
manusia. Kita harus selalu berpikir tentang dampak yang akan terjadi di alam
ketika kita akan melakukan sesuatu hal, sehingga apa yang kita lakukan tidak
lagi bertentangan dengan alam, melainkan sama-sama diuntungkan dan mulailah
berpikir tentang apa yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita nanti, tentu
tidak ingin mewariskan alam yang gersang dan miskin sumber daya alamnya bukan?
Kita bekerjasama dengan alam untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, harmoni,
selaras dan berkelanjutan, sehingga kesejukan yang masih kita rasakan sekarang dapat
juga dirasakan oleh generasi mendatang.